MALAKA, Sakunar — Dugaan kekerasan/ penganiayaan di lingkungan sekolah kembali terjadi di SMP Katolik (SMPK) Pelita Jaya Webriamata di Desa Webriamata, Kecamatan Wewiku. Seorang siswa diduga dipukul dengan rotan sebanyak berkali-kali pada bagian punggung.
Mirisnya, dugaan penganiayaan terhadap siswa berinisial AML tersebut pun berujung kisruh. Orangtua siswa malang tersebut pun mengadu ke polisi dengan delik aduan dikeroyok para guru.
Dugaan penganiayaan terhadap siswa AML diduga terjadi pada kamis lalu, 28 November 2023.
Ditemui di kediaman orangtuanya di Webriamata, Kamis pagi (30/11/2023), siswa AML yang masih dalam kondisi ketakutan berceritera, dirinya dipukul oleh oknum guru berinisial A alias T pada bagian punggung dan bahu sebanyak 18 kali.
Dugaan pemukulan terhadap siswa tersebut ditenggarai dilakukan oknum guru sebagai hukuman terhadap siswa yang bolos sekolah.
“Bilang satu hari alpa satu kali pukul. Jadi saya dipukul banyak kali karena alpa 18 kali”, kisah siswa AML.
“Setelah dipukul, besoknya anak saya jatuh sakit”, ungkap ibu korban yang mendampingi AML di rumahnya.
Sepekan kemudian, tepatnya pagi ini, Kamis (30/11), ayah korban menghantar siswa AML kembali masuk sekolah.
“Saya antar anak ke sekolah, sambil tanya kenapa bisa pukul anak sampai sakit”, jelas ayah korban, ML.
Ayah korban pun mengaku dikeroyok beberapa oknum guru laki-laki hingga mengalami pendarahan pada bagian hidung.
Selain berdarah pada bagian hidung, korban juga mengalami memar pada alis mata dan tengkuk.
Korban pung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Wewiku.
Sakunar.com yang berupaya mengkonfirmasi ke SMPK Pelita Jaya, Kamis (30/11), sekira Pukul 10:30 Wita belum berhasil mendapatkan informasi apa-apa.
Kepala sekolah, Rm. Kristian Kali, Pr tidak berada di tempat. Demikian juga oknum guru yang disebutkan terlibat dalam dugaan penganiayaan siswa dan orangtua tersebut.
Kapolsek Wewiku, Ipda Dewa Made Riana Putra, dikonfirmasi di Mapolsek Wewiku, Kamis (30/11) membenarkan adanya pengaduan tersebut.
Kapolsek Wewiku mengaku, telah mengambil tindakan seperti memanggil para teradu untuk dipertemukan dengan pengadu.
Hingga berita ini dibuat, pengadu dan para teradu sedang dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Sebelumnya, dugaan penganiyaan terhadap siswa SMPK Pelita Jaya diduga dilakukan oleh oknum kepala sekolah pada Rabu (13/09/2023).
Siswa berinisial GDS itu pun harus dilarikan ke Puskesmas Weoe.*(JoGer)*(JoGer)