Sakunar — Perjalanan investigasi sakunar.com di Desa Oanmane, Kecamatan Malaka Barat, Sabtu (29/07/2023), menemukan fakta mengejutkan, jauh dari pernyataan Pejabat Pembuat Komitmen, Gabriel Seran yang diberitakan beberapa media online.
Dalam pernyataannya, Gabriel Seran yang juga mantan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malaka ini mengatakan bahwa 24 unit rumah yang belum rampung sedang menuju tahap finishing.
Faktanya, di Desa Oanmane ditemukan 6 rumah yang progress pengerjaannya sangat memprihatinkan. 3 unit rumah baru tahap fondasi tanpa okfol. Sedangkan 3 unit lainnya sedikit lebih maju namun baru sebatas pemasangan tiang baja ringan.
Tiga unit rumah di Desa Oanmane yang baru sebatas fondasi, salah satunya adalah milik penerima manfaat atas nama Maria Iciviana Hoar, warga Dusun Umaloo.
Ketika wartawan ke lokasi, Iciviana tidak berada di lokasi. Namun, beberapa kerabat Iciviana mengatakan bahwa proses pekerjaan sudah dimulai sejak bulan September 2022. Setelah pembuatan fondasi, para pekerja tidak pernah datang lagi ke lokasi. Sayangnya, warga tidak tahu persis siapa kontraktor yang mengerjakan rumah tersebut.
Rumah lain yang baru sebatas fondasi adalah milik penerima manfaat atas nama Leonardus Leki, di Dusun Lootiris. Menurut Leonardus, pekerjaan fondasi yang tanpak belum selesai tersebut dikerjakan pada Bulan Juni 2022. Namun, setelah itu tidak ada lagi pekerja yang datang. Pemilik rumah pun tidak tahu persis siapa kontraktor yang bertanggung jawab.
Sama dengan 2 unit rumah diatas, rumah bantuan bencana seroja milik penerima manfaat atas nama Herman Klau di Dusun Tiris Marobo. Kepada wartawan, Herman dan isterinya mengaku kesulitan tempat tinggal saat ini. Pasalnya, rumah yang ditempati yang rusak akibat seroja sudah bongkar tapi rumah baru blum jadi.
“Kami harus tinggal numpang dengan anak karena rumah belum jadi sampai sekarang,” ujar Herman.
Sama dengan Iciviana dan Leonardus, Herman dan keluarga tidak tahu persis siapa kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah bantuan bencana seroja miliknya.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Klara Hoar di Dusun Umaloo, Desa Oanmane pun memprihatinkan. Progress rumah baru tahapan fondasi dan dipasang tiang baja ringan, tetapi belum diokfol.
“Mulai kerja bulan Agustus 2022. Kemudian, dua bulan lalu datang pasang tiang dan turunkan sirtu. Coba dong kasi uang saja kami kerja sendiri pasti sudah habis,” jelas penerima manfaat.
Ditanya soal kontraktor, pemilik rumah katakan bahwa tidak tahu persis nama, tetapi bahwa kontraktor tersebut seorang Calon Anggota DPRD berdomisili di Manumuti, Desa Naimana.
Rumah milik Penerima manfaat atas nama Gabriel Teti di Dusun Busabelo pun senasib dengan milik Klara Hoar. Menurut Gabriel, kondisi rumah yang baru fondasi dan tiang baja ringan sejak Bulan September 2022.

Menurut Gabriel, rumah bantuan bencana seroja miliknya dikerjakan kontraktor yang saat ini berdomisili di Manumuti, Desa Naimana.
Tak jauh dari rumah milik Gabriel Teti, tampak rumah milik penerima manfaat atas nama, Yuliana Luruk, masih di Dusun Busabelo. Rumah milik Yuliana pun baru tahapan fondasi namun baru pasang tiang.
Kami lalu teringat akan pernyataan PPK, Gabriel Seran, bahwa keterlambatan kerja disebabkan, salah satunya, adalah cuaca ekstrim. Melihat rumah milik Yuliana, pernyataan Gabriel ini sulit dipercaya karena tepat di sebelahnya (jarak sekitar 20 meter) terdapat rumah lain yang sudah selesai dikerjakan.
Sama seperti rumah milik Klara dan Gabriel, rumah milik Yuliana pun (pengakuan penerima manfaat) dikerja kan oleh kontraktor seorang caleg yang berdomisili di Naimana.*(JoGer)