Sakunar.com — Bukan hanya harga beras yang terus merangkak naik, tetapi persoalan lain ikutan muncul berkaitan dengan bahan kebutuhan pokok ini. Persoalan tersebut adalah persediaan atau stok beras.
Terpantau, persediaan atau stok beras di Kota Betun, dan sekitarnya di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menipis.
Beberapa pengusaha grosir di Kota Betun dan sekitarnya, Senin (27/02/2023), mengeluhkan berkurangnya persediaan beras.
Berkurangnya stok beras ini diduga ada kaitan dengan lumpuhnya transportasi penghubung antara Kabupaten Malaka dan 3 kabupaten lain dengan Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT.
Diketahui, telah terjadi bencana tanah longsor di Takari, Kabupaten Kupang, yang menyebabkan ruas jalan masional Timor Raya putus.
Putusnya jalan Timor Raya ini menyebabkan lumpuhnya transportasi barang dan orang.
Diberitakan sebelumnya, harga beras di Kota Betun, ibu kota Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus merangkak naik. Dalam sepekan saja, harga beras di Kota Betun dan sekitarnya mengalami kenaikan cukup signifikan.
Dibandikan dengan harga beras pada pekan sebelumnya, harga beras pada pekan ini mengalami kenaikan angara Rp 1.500,00 hingga Rp 2.500,00 per kilo gramnya.
Misalnya, untuk beras jenis biasa (terendah) yang biasanya dijual dengan harga Rp. 10.000,00 per kilo gram, pada pekan lalu masih dapat dibeli dengan harga Rp 12.000,00 per kilo gram. Namun saat ini, beras jenis biasa tersebut dijual dengan harga Rp 13.500,00 per kilo gram.
Untuk beras jenis premium label Ina Boi, dan Nona Kupang, serta beras jenis premium label lain pun mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Jika pada pekan kemarin masih dapat dijangkau dengan harga Rp 13.000,00 himgha Rp 14.000,00 per kilo gram, saat ini dijual dengan harga Rp 15.000,00 hingga Rp 15.500,00 per kilo gram.
Berikut harga beras pada beberapa toko dan pengecer di Kota Betun, yang didata pada Hari Sabtu (25/02/2023) dan Minggu (26/02/2023).
Beras jenis atau kualitas biasa (terendah) diecer dengan harga Rp 13.000,00 hingga Rp 13.500,00 per kilo gram. Harga karungan dibandrol dengan Rp 525.000,00 hingga Rp 535.000,00 ribu rupiah per karung @ 40 Kilo gram.
Beras jenis atau kualitas menengah diecer dengan harga Rp 13.750,00 hingga Rp 14.000,00 per kilo gram. Harga karungan dibandrol dengan Rp 550.000,00 hingga Rp 565.000,00 ribu rupiah per karung @ 40 Kilo gram.
Sedangkan untuk beras premium produksi lokal NTT berlabel Ina Boi dan Nona Kupang dijual dengan harga cukup tinggi. Harga untuk 2 label tersebut bervariasi di beberapa toko, dengan selisih harga tiap toko di kisaran Rp 500,00.
Untuk beras berlabel Nona Kupang kemasan 10 kilo gram dijual dengan harga Rp 155.000,00 hingga Rp 160.000,00. Sedangkan kemasan 20 kilo gram dibandrol dengan harga Rp 300.000,00 hingga Rp.310.000,00.
Untuk beras berlabel Ina Boi kemasan 10 kilo gram dibandrol dengan harga Rp 140.000,00 hingga Rp 145.000,00.
Untuk info, daftar harga beras tersebut diatas merupakan harga yang diperoleh secara acak pada 5 toko dan 5 kios pengecer di sekitar Kota Betun, Desa Wehali selama dua hari berturut-turut.*(JoGer)