Scroll untuk baca artikel
Malaka

Kuat Dugaan, Bahu Jalan 2,7 M Yang Rusak Dalam Sebulan Tidak Ditimbun

1045
×

Kuat Dugaan, Bahu Jalan 2,7 M Yang Rusak Dalam Sebulan Tidak Ditimbun

Sebarkan artikel ini

Sakunar — Pengerjaan aspal Jalan Strategis Desa yang menghubungkan Desa Kapitan Meo – Desa Oenaek di Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara timur diduga tidak sesuai spek. Salah satu item pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan jalan tersebut tidak dikerjakan alias disunat.

Bahu jalan yang diduga kuat menjadi bagian dari pekerjaan jalan sepanjang 2,2 Kilo Meter tersebut ternyata tidak dikerjakan. Padahal, item bahu jalan diduga ada di dalam RAB proyek.

Hal tersebut diungkapkan sumber internal media ini di internal pemerintahan Kabupaten Malaka. Sumber terpercaya yang minta namanya tidak dikorankan ini menyampaikan hal tersebut menanggapi pemberitaan media ini terkait aspal jalan yang diduga sudah rusak walau baru sebulan dikerjakan.

“Dugaan saya, ini (rusaknya aspal, red) karena bahu jalan mereka tidak timbun jadi aspal gampang rusak,” ujar sumber tersebut, Sabtu (14/01/2023).

Sumber tersebut kemudian meminta wartawan untuk menelusuri lebih lanjut. Karena menurut dia, item pengerjaan bahu jalan ada dalam spek pekerjaan jalan tersebut.

“Coba telusuri, karena item timbun bahu jalan ada di dalam RAB jadi harus ditimbun. Setelah ditimbun harus di-walas supaya padat bahu jalannya,” jelas dia.

Kepala Dinas (Kadis) PU Kabupaten Malaka, Ir Yohanis Nahak pun membenarkan adanya item bahu jalan pada proyek jalan tersebut. Kadis menjelaskan, bahu jalan yang ada selebar 1 meter pada masing-masing sisi jalan, sepanjang 2,2 Kilo Meter.

Baca Juga:  Hampir Setahun Usut Dugaan Korupsi Rumah Bantuan Seroja Malaka, Polda NTT Didesak Naikkan Status

“Ada (bahu jalan, red) selebar 1 meter di kiri dan 1 meter di kanan, sepanjang 2 Kilo Meter. Ada itu,” jelas Kepala Dinas PU, Yohanis Nahak, kepada wartawan di Betun, Senin (16/01/2022).

Teknis pengerjaan bahu jalan tersebut, jelas Yohanes, setelah dipasang penahan jalan, ditimbuni agregat kemudian diperkeras.

Namun Kadis Yohanis sempet diam dan tampak kebingungan, ketika wartawan menunjukkan foto lokasi yang membuktikan bahwa tidak ada penimbunan bahu jalan pada proyek jalan Kapitan Meo – Oenaek tersebut.

Kadis Yohanis lalu meralat pernyataannya dan menjelaskan bahwa item bahu jalan dalam proyek tersebut tidak untuk keseluruhan volume jalan tetapi per spot saja.

Benarkah demikian? Pernyataan Kadis PU yang berubah dalam hitungan menit setelah disanggah dengan bukti ini patut diduga menyembunyikan sesuatu.

Diberitakan sebelumnya, Jalan Strategis Desa yang baru selesai dikerjakan Bulan Desember 2022 diduga rusak. Padahal jalan tersebut belum sebulan selesai dibangun.

Berita tersebut dibantah Kepala Dinas PU Kabupaten Malaka, Ir. Yohanis Nahak. Yohanis menilai, informasi yang disampaikan kepada wartawan terkesan mengada-ada karena kondisi jalan yang difoto adalah kondisi jalan yang sudah dikupas untuk diperbaiki, bukan lubang karena rusak.

“Itu (menunjuk foto yang diperlihatkan wartawan, red) kondisi permukaan jalan yang sudah kupas kembali untuk diperbaiki dan sudah diperbaiki. Esok saya kirim foto yang sudah diperbaiki. Orang kupas untuk diperbaiki, dong cepat2 pi (pergi) foto ambil lalu muat di berita, seolah-olah jalan itu rusak dari awal,” ungkap Yohanis Nahak lewat pesan WhatasApp, Kamis malam (12/01/2023).

Baca Juga:  22 Paket Pekerjaan Di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Malaka Belum Rampung

Artinya, Kepala Dinas PU membantah kalau jalan tersebut rusak. Tetapi malah mengatakan bahwa aspal jalan tersebut dikupas untuk diperbaiki. Pertanyaannya, kenapa harus dikupas untuk diperbaiki kalau tidak rusak?

Wartawan mencoba mendatangi Kantor Dinas PU Kabupaten Malaka, Jumat (13/01/2023), Pukul 14:30 Wita. Namun informasi yang diperoleh, Kepala Dinas sedang tidak berada di tempat. Demikian juga Kepala Bidang Bina Marga, Alexander Adrianus Bria, ST, M.Eng diinformasikan telah kembali ke rumah karena kesehatan terganggu.

Walau demikian, Kepala Bidang Bina Marga memberikan respon yang baik, ketika yang dihubungi via telepon whatsApp. Adrianus menjelaskan hal yang sama, seperti yang disampaikan Yohanis.

Adrianus menjelaskan, pekerjaan jalan yang dikerjakan CV. Berkat Mandiri tersebut telah di-PHO, dan masih dalam masa pemeliharaan. Pada awal bulan Januari, kita turun ke lokasi dan dapati bahwa ada retakan pada permukaan aspal.

“Maka pada tanggal 9 Januari kita kirim surat ke kontraktor, minta supaya retakan-retakan itu diperbaiki. Dan sekitar 1 atau 2 hari kemudian, surat kita ditanggapi kontraktor, dimana langsung dilakukan perbaikan. Nah, foto-foto itu adalah kondisi setelah permukaan aspal digaruk untuk diperbaiki,” jelas Adrianus.

Lalu, secara teknis, apa penyebab retakan-retakan pada permukaan aspal? Apakah ada tahapan yang tidak sesuai dalam proses pengerjaan aspal senilai 2,7 Miliyar Rupiah tersebut?

“Secara teknis semua tahapan kita sudah lakukan, mulai dari pengujian kelayakan terhadap semua material yang mau digunakan, termasuk pengujian kepadatan agregat, dan lain-lain dan dari hasil pengujian laboratorium semua memenuhi. Kemudian, dari hasil pembongkaran, agregat penguncinya terlepas dari agregat pokok. Jadi kemungkinan, ketika lapen dan aspalnya belum benar-benar kering dan mengikat, ada hujan dan kendaraan bermuatan berat yang lewat,” lanjut Adrianus.

Baca Juga:  Daftar Di Golkar, Bacawabup Malaka Hendrikus Fahik Taek Siap Disurvey

Pertanyaan lanjutannya, apakah dengan kondisi seperti yang dijelaskan diatas, aspal jalan yang dikerjakan dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus ini bisa bertahan lama?

“Tergantung metode perbaikannya. Makanya kemarin dibongkar, bukan hanya di bagian yang retak saja, tetapi dong pahat kasi lebar memang (dipahat lebar, red). Kalau metode perbaikannya sesuai jalan ini bisa tahan lamam Yang penting habis perbaiki jangan ada kendaraan bermuatan berat lewat dulu, seperti truk yang muat material, dan lain-lain. Mungkin lepas beberapa hari begitu sampai aspalnya kering dan mengikat betul. Kalo motor dan kendaraan ringan tidak apa-apa,” katanya.

Adrianus memastikan, staf Bidang Bina Marga mendampingi proses perbaikan, mulai dari pembongkaran di lokasi.

Untuk info, ruas jalan dimakasud adalah Jalan Strategis Desa Kapitan Meo – Oenaek dikerjakan dengan DAK Afirmasi Kemendes PDTT, Tahun Anggaran 2022. Proyek lapen sepanjang 2,2 Kilo Meter tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 2. 795.134.269 atau sekitar 2,7 Miliyar Rupiah.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *