Malaka, Sakunar — Sebanyak 2 orang dalam rombongan studi banding (Stuba) Pemda dan DPRD Malaka yang sejak Minggu 25 Juli kemarin berangkat ke Kupang dikabarkan terpapar atau positif Covid-19. Diketahui, Pemda dan DPRD Malaka berangkat dari Malaka untuk Stuba terkait Lembaga Adat di Provinsi Bali.
Namun, terakhir Stuba tersebut ditunda setelah rombongan tinggalkan Malaka dan menuai kontroversi di media. Pasalnya, Pemerintah Pusat memperpanjang PPKM dan di Bali sendiri masih tinggi pesebaran Covidnya.
Dua orang yang dikabarkan positif Covid tersebut diketahui usai menjalani Tes PCR sebagai syarat penerbangan.
Informasi terbaru, rombongan sedanga dalam perjalanan kembali dari Kupang ke Malaka dan 2 orang yang dikabarkan positif Covid tersebut ada dalam rombongan tersebut.
Terkait itu, warga Malaka mengaku sangat cemas dengan kembalinya dua orang terpapar tersebut. “Seharusnya, setelah tahu bahwa positif Covid-19, keduanya harus isolasi mandiri dulu di Kupang selama 14 hari. Ini langsung pulang begitu saja. Ini benar pergi jemput virus dan bawa pulang ke Malaka”, ujar Sergius Klau, warga Desa Umatoos kepada Sakunar di Besikama, Selasa (27/07/2021).
Karenanya, dirinya meminta Polisi untuk mengamankan dua orang tersebut di pintu masuk Malaka agar tidak menyebarkan virus di Malaka. “Kasihan rakyat. Sudah susah dibikin tambah susah lagi”, lanjutnya.
Hal senada diungkapkan Paulus Djobul. Dirinya meminta Aparat Kepolisian dan TNI bersikap tegas terhadap 2 orang itu. “Harapannya jangan main-main karena ini urusan nyawa banyak orang. Amankan memang. Sudah tahu positif kok masih pulang. Isolasi dulu, dong. Jangan sampai ada Klaster Stuba”, ujarnya.
Informasi yang diperoleh Sakunar dari internal rombongan Stuba menyebutkan. Yang terkonfirmasi positif usai PCR adalah 2 anggota DPRD Malaka.
Namun, pihak Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Malaka belum berhasil dikonfirmasi terkait hal ini.*(BuSer)