Cuitan 5 Preman Diduga ‘Bayaran’ Soal Kasus Gerbang FLOBAMOR

oleh -1,423 views

Kupang, Sakunar — Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kupang berhasil menangkap 5 dari 6 orang pelaku percobaan pembunuhan terhadap wartawan Suara Flobamora, Fabi Latuan di Gerbang Kantor PT. FLOBAMOR. Penangkapan 5 pelaku tersebut diharapkan menjadi pintu masuk untuk mengungkap tuntas kasus ini, juga kasus lain yang diduga kuat berkaitan dengan peristiwa ini.

Publik tentu menaruh harap pada pengembagan kasus ini melalui pemeriksaan intensif terhadap 5 orang yang telah ditahan polisi. Dengan kata lain, publik sangat menantikan dengan rindu “cuitan’ 5 preman yang diduga kuat merupakan preman bayaran soal siapa yang menggunakan jasa mereka. Juga cuitan soal kenapa mereka dibayar untuk melenyapkan nyawa Wartawan Fabi Latuan.

Sebab, Wartawan Suara Flobamora, Fabi Latuan yang menjadi korban dalam kasus ini mengaku tidak mengenal 5 orang yang ditangkap. Dengan demikian, dipastikan bahwa penyerangan terhadap dirinya tidak ada kaitan dengan masalah pribadi antara Latuan dengan para pelaku. Sangat pantas diduga, penyerangan tersebut atas suruhan pihak tertentu.

Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Wilayah Nusa Tenggara Timur, Joey Rihi Ga, misalnya, mengungkapkan, tertangkapnya para pelaku penganiaya wartawan Fabi Latuan telah memenuhi sebagian dari rasa keadilan para pekerja pers di NTT. Terutama keadilan bagi korban, Fabi Latuan yang telah menderita secara fisik dan psikis akibat aksi bejat para pelaku.

“Tertangkapnya para pelaku memenuhi sebagian perjuangan kami untuk mendapatkan keadilan bagi korban yaitu Fabi Latuan. Kinerja pak Kapolresta Kupang dan jajarannya ini patut didukung semua elemen masyarakat sehingga dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Kota Kupang. Terutama rasa aman dan nyaman bagi para pekerja pers di wilayah Kota Kupang dalam menjalankan profesinya sehari-hari, tanpa ancaman tindakan premanisme,” ungkap Joey dalam pernyataan persnya pada Jumat (06/05/2022).

Baca Juga:  Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban Diminta Turun Ke Kupang Terkait Kasus Ini!

Selanjutnya, Joey, atas nama JOIN NTT menyampaikan 4 tuntutan: Satu, meminta Kapolresta Kupang dan jajarannya tetap melakukan upaya menangkap salah satu pelaku yang saat ini masih buron, agar turut mempertanggungjawabkan perbuatannya bersama rekan-rekanya yang lain.

Dua, mendalami motif tindakan penganiayaan para preman terhadap wartawan dan Pemred media online Suaraflobamora.Com, Fabi Latuan.

Tiga, mengusut hingga tuntas dan terang benderang siapa dalang atau aktor intelektual yang merencanakan aksi premanisme itu.

Empat, mengajak solidaritas para pegiat pers (organisasi wartawan dan organisasi media), Ormas, LSM dan pegiat anti korupsi serta organisasi mahasiswa yang mencintai demokrasi dan kebebasan pers agar bersama-sama mengawal kasus ini hingga tuntas, ada titik terang motif dan aktor dibalik tindakan tidak terpuji ini dan hukuman yang adil bagi para pelaku dan aktor dibaliknya.

Harapan yang sama disampaikan Gerakan Anti Premanisme (GARAP) melalui Kordinator Umum, Hendi Making. Menurut dia, selain pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan dan percobaan pembunuhan, aparat penegak hukum juga harus menelusuri siapa di balik kasus pengeroyokan tersebut.

Baca Juga:  Polisi Diminta Periksa Pimpinan PT FLOBAMOR Terkait Penganiayaan Wartawan Suara Flobamora

“Kita juga mengharapkan agar bukan hanya pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan dan percobaan pembunuhan akan tetapi harus ditelusuri juga aktor intelektual di balik kasus ini,sebab di lihat dari rentetan persoalan banyak kejanggalan yang kita temui”, tandas Making.

Lembaga Advokasi Anti Kekerasan Masyarakat Sipil Cendana Wangi (Lakmas CW) berharap, penangkapan pelaku kasus ‘Gerbang FLOBAMOR’ ini menjadi momentum bagi aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus dugaan korupsi Miliyaran Rupiah di tubuh BUMD PT FLOBAMOR.

“Peristiwa percobaan pembunuhan terhadap wartawan dan Pemimpin Redaksi (Pemred) Suaraflobamora.Com Fabi Latuan yang sedang melakukan investigasi dan memberitakan dugaan korupsi pada Perusahaan Daerah PT. Flobamor, menjadi momentum bagi Aparat Penegak Hukum di Daerah NTT (Kejati NTT dan Polda NTT serta KPK, red) untuk memberikan perhatian serius yaitu meresponsnya dengan segera melakukan penyelidikan dugaan korupsi tersebut,” ujar Ketua Lakmas CW, Viktor Manbait yang diterima tim media ini, Sabtu (07/05/2022).

Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum di Indonesia kalau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) selalu menjadi banjakan politik dalam melanggengkan kekuasaan.

“Sudah menjadi rahasia umum bagi penguasa mendistribusikan tim suksesnya dalam manejemen BUMN dan BUMD, tidak saja sebagai bentuk terima kasih, bahkan di banyak kasus yang sudah terungkap, BUMN dan BUMD menjadi ATM . Sehingga tidak heran, BUMN dan BUMD yang hakikatnya menjadi salah satu tonggak penopang ekonomi Nasional maupun Ekonomi Daerah justru menjadi beban Negara dan beban Daerah karena dukungan milyaran dana bagi beroperasinya BUMN dan BUMD hanya mendatangkan kerugian dan menjadi beban anggaran daerah,” jelasnya.

Baca Juga:  Kian Menggema; Pimpinan PT FLOBAMOR Harus Diperiksa Terkait Penganiayaan Wartawan Latuan

Manbait menjelaskan, bahwa PT. Flobamor sudah berusia puluhan tahun tidak pernah terdengar memberikan sumbangan berarti dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah NTT. Atau setidaknya menunjang Ekonomi Daerah NTT.

“Tetapi justru menjadi tempat/lahan subur tumbuhnya bibit korupsi sebagaimana yang pernah terjadi pada era sebelumnya dan sepertinya berulang lagi di era ini,” ujarnya.

Untuk itu, kata Manbait, Kejati NTT atau Polda NTT harus bergerak cepat merespons temuan BPK tersebut, sehingga PD Flobamor dapat diselamatkan dan disehatkan.

“Motif para pelaku percobaan pembunuhan tentunya tidak berdiri sendiri, itu mestinya bisa disinergikan dengan proses pengungkapan dugaan tindak pidana korupsi pada Perusahaan Daerah tersebut. Ini menjadi titik penting, penyehatan Perusahaan Daerah, mengingat saat Ini ada puluhan Perusahaan Daerah di Kabupaten Kota juga yang terus menjadi Beban Daerah dan menjadi tempat tumbuh suburnya korupsi,” tegasnya.*(JoGer/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.