Sakunar.com — Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka melalui Kepala Dinas, dr. Sry Caro Ulina menjawab pemberitaan soal kematian warga Desa Takarai yang sebelumnya di beritakan Sakunar.com pada 21 Juli 2023 dengan Judul: Puskesmas Sarina Diduga Terlantarkan Pasien Hingga Meninggal Dunia.
Berikut Redaksi tampilkan klarifikasi dari Kadinkes Malaka dr. Lina Sembiring
“Selamat siang…
Sebelumnya kami ingin mengucapkan turut berdukacita atas kepergian bapak Adrianus Seran dan memohon maaf apabila ada pelayanan staf kami yg kurang berkenan untuk keluarga”, Tulis dokter Ulina
Mohon ijin, sedikit menanggapi berita diatas. Kemarin pagi saya berkantor di Puskesmas Sarina untuk mengecek jadwal jaga dan meminta kronologis kejadian dari Kepala Puskesmas (Kapus), Dokter dan Petugas piket jaga.
Adapun point point yang disampaikan Kadinkes sebagai berikut:
1. Untuk petugas jaga pada hari Rabu malam, ada petugas (Ibu Rossy) yang telah menerima pasien Adrianus.
2. Kondisi pasien kurang baik dan sedang distabilkan sambil direncanakan untuk dirujuk. tetapi setengah jam kemudian pasien telah berpulang (meninggal).
3. Kami (Pihak PKM Sarina) sudah dihubungi keluarga pasien dan akan memfasilitasi pertemuan PKM dengan pihak keluarga pada minggu depan.
Pertemuan tersebut direncanakan setelah penguburan, agar tidak terjadi kesalah pahaman lebih lanjut.
Demikian Klarifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.
Diberitakan Sebelumnya: Puskesmas Sarina Diduga Terlantarkan Pasien Hingga Meninggal Dunia
Sakunar.com — Puskesmas Sarina di Kabupaten Malaka – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menelantarkan seorang pasien atas nama Adrianus Seran (62), warga Desa Takarai Kecamatan Botin Leobele.
AS diduga meninggal dunia akibat kelalaian dari pihak Puskesmas Sarina yang tidak masuk kantor (libur).
Sebagaimana dilansir Sakunar. dari GardaMalaka pada (Rabu 19 Juli 2023) Tragedi meninggalnya AS dikarenakan semua perawat yang bertugas diduga sedang berlibur. Fatalnya pada saat itu tidak ada satu pun Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas sehingga pasien menghembuskan nafas terakhir tanpa mendapatkan perawatan medis.
Akibat lalai dari penanganan medis, kaluaga/kerabat dari AS serentak mengajukan protes terhadap pihak puskesmas Sarina lebih spesifik ke Kepala Puskesmas (Kapus) PS.
Yosep Seran merupakan adik kandung dari AS menyesalkan pelayanan puskesmas Sarina dan sikap malas tahu Kapus Sarina PH. Pihak korban menduga Kapus PH sengaja mengabaikan perawatan terhadap pasien. Dugaan itu muncul ketika keluarga AS mencoba menghubungi melalui via telepon selulernya (PH) namun panggilan itu di ricard.
“Kami telepon Pa Kapus masuk tapi dia matikan handphone. Setelah Kapus Lihat video almarhum baru dia lari terbirit-birit ke Puskesmas” Ungkap Yosep
“Kaka Adi meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan medis. Kami antar pasien tidak ada perawat yang tunggu atau piket (libur). Kalau memang puskemas itu libur ya minimal ada piket yang jaga. Almarhum mengalmi sakit batuk berdara dan sakit dada.” Ungkapnya
“Kapus mau kasih mobil untuk muat almarhum tapi kami tidak mau. Kami gendong dan muat almarhum di pic up ke rumah jenazah” Kata Yosep
Dikatakan, Insiden tersebut sudah dua kali terjadi dikarenakan lambatnya pelayanan terhadap pasien.
Selain itu, Yosep Seran juga mengatakan, Mobil ambulans Puskesmas Sarina selama ini difungsikan untuk muat para pegawai yang bertugas.
” Mobil itu selama ini mereka tidak pake muat pasien tapi mereka pake muat perawat yang bertugas” Ungkapnya
Hingga berita ini diturunkan, Kapus Sarina PS belum memberikan tanggapan yang diwawancarai melalui via phatsApp Jumat 21/07/2023.(***).