Perseftim Flores Timur Bisa Disanksi Main Tanpa Suporter? Sekjen Asprov: Bisa Saja!

oleh -1,823 views

Lewoleba, Sakunar — Aksi tak terpuji terjadi di Gelora 99 Lewoleba, Rabu Sore (14/09/2022) saat laga Perseftim Flores Timur Versus Persematim Manggarai Timur. Kedua tim bermain dalam tensi tinggi lantaran laga tersebut menjadi penentu runner up Grup A.

Memasuki menit-menit akhir laga, ketika kedudukan imbang 1-1, situasi di luar lapangan menjadi semakin tak terkontrol. Beberapa masa diduga suporter Perseftim mulai melewati pagar pembatas dan bahkan berada sangat dekat dengan gawang Persematim. Sempat terpantau kamera live streaming, seorang pemain Persematim menunjukkan kondisi ini kepada wasit pemimpin pertandingan.

Tiba-tiba, tanpa diketahui pasti sebabnya, penjaga gawang Persematim terjatuh tanpa bola dan tidak mampu melanjutkan pertandingan. Bersamaan dengan itu, massa semakin merangsek masuk ke lapangan pertandingan. Bahkan menjadi semakin dekat dengan gawang Persematim.

Anehnya, Panitia membiarkan pertandinyan yang sempat terhenti dilanjutkan kembali tanpa mengamankan situasi. Massa yang diduga kuat Suporter Perseftim tetap dibiarkan memenuhi area gawang Persematim. Apakah ini tidak mengganggu pemain Persematim? Bahkan, ketika tercipta gol ke gawang Persematim, massa tersebut berlari masuk ke lapangan pertandingan dan terlihat bereuforia didepan gawang dan di hadapan para pemain Persematim. Inikah kualitas peradaban yang diharapakan dari tana religius, Larantuka?

Baca Juga:  Formasi Dan Starting Line Up PS Malaka Lawan Persematim Di ETMC 2022

Desakan Agar Perseftim Main Tanpa Suporter

Menyusul kejadian tak terpuji tersebut, banyak kalangan mendesak agar KONI NTT, Asprov PSSI NTT, dan Panitia Penyelenggara ETMC 2022 mengambil sikap tegas. Termasuk desakan agar melarang suporter Perseftim menyaksikan langsung laga timnya di lapangan selama ETMC 2022 berlangsung.

Contoh cuitan warga net agar Perseftim disanksi

Sanksi tersebut, dinilai pantas karena dianggap menciderai martabat sepak bola dan makna hakiki dari ETMC itu sendiri.

Tanggapan KONI Asprov PSSI NTT

Terkait peristiwa tak terpuji, menyusul desakan agar Perseftim dan timnya disanksi, Sakunar berhasil menghubingi Sekretaris KONI NTT, Lambert Tukan dan Sekjen Asprov PSSI NTT, Abdul Muiz.

Sekretaris KONI NTT, Lambert Tukan mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa tersebut dan berharap tidak terjadi lagi ke depannya.

“Saya juga kebetulan tidak hadir langsung di lapangan sehingga tidak tahu persis alur kejadiannya. Tetapi ada hal yang bisa saya sampaikan. Pertama unsur keamanan. penonton tidak boleh masuk lapangan seperti yang kita lihat. Ini harus dijaga betul oleh panitia dan pihak keamanan supaya penonton tidak boleh masuk ke lapangan pertandingan. Saya, dimana-mana selalu ingatkan supaya dijaga betul,” ujar Lambert, yang juga mantan Sekjen Asprov PSSI ini melalui sambungan telepon seluler, Rabu malam (14/09).

Baca Juga:  Skuad Laskar Manu Meo Malaka Di ETMC 2022 Lembata 

Lambert mengingatkan, agar apa yang disampaikan Gubernur NTT saat pembukaan turnamen ini dijaga baik oleh seluruh peserta dan masyarakat NTT.

“Saat pembukaan, bapak gubernur sudah minta agar kita jadikan sepak bola bersahabat, menjaga martabat, menjaga kehormatan masing-masing kontingen. Jangan persiapan tuan rumah yang sudah baik dan penuh pengorbanan ini dinodai insiden-insiden seperti ini”, lanjut Lambert.

Koni berharap, tambah Lambert, agar seluruh perangjat pertandingan mengevaluasi diri bagaimana memimpin dengan baik. Juga agar panitia mengumpulkan tim-tim yang ada dalam forum resmi dan mengingatkan bahwa semua pasti mencari juara tapi tidak harus mengorbankan martabat dan kehormatan sepak bola.

Baca Juga:  PS Malaka Gelar Uji Coba Terakhir Sebelum Bertolak Ke ETMC Lembata

Sekjen Asprov PSSI NTT, Abdul Muiz, yang juga dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, dirinya belum mengetahui kejadian yang sebenarnya, karena sedang bertugas ke luar daerah.

“Tetapi secara umum saya bisa sampaikan bahwa El Tari ini adalah El Tari kita bersama, untuk mencari talenta-talenta muda sepak Bola NTT. Maka perlu dukungan dari kita semua, termasuk dukungan dari pendukung atau suporter,” jelasnya.

Terkait desakan agar Perseftim disanksi main tanpa suporter, Sekjen Asprov PSSI ini mengatakan sanksi tersebut bisa saja diberikan.

“Sanksi itu bisa saja (diberikan, red). Tentu dengan alasan, pertama sangat merugikan tim lawan. Kedua, kalau stadionnya tertutup dan punya pintu masuk. Di Lembata ini kan semua terbuka. Bagaimana kita bisa larang? Maka yang bisa kita lakukan adalah memberi himbauan, agar kita sama-sama menjaga. Karena kita mau bangun peradaban baru sepak bola. Tidak ada lagi perkelahian, dan lain sebagainya”, tandas Sekjen Asprov PSSI Provinsi NTT ini.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.