‘Bela Baja’ Merespon Lambannya Pengungkapan Kasus ‘Gerbang FLOBAMOR’

oleh -1,895 views

Malaka, Sakunar — Bela Baja terus memanggil seluruh keturunannya untuk bersatu melawan kasus dugaan percobaan pembunuhan terhadap Wartawan Suara Flobamora, Fabianus Latuan. Wartawan Latuan sendiri adalah ‘Ata Molan’ asal Leragere, Lembata. Diketahui, Wartawan Latuan diserang sekelompok orang bercadar di Gerbang Kantor PT. FLOBAMOR pada selasa pekan lalu, 26 April 2022.

Demikian diungkapkan ‘Ata Kowa Lodo Belolong-Lewo Ta Lera Gere’ (Tempat Matahari terbit), Gabriel Suku Kotan, yang dikenal dengan sebutan ‘Ledo Todo Kowa’, di Kupang, Selasa (03/05/2022). Suku Kotan menyampaikan hal itu merespon lambannya pengungkapan siapa pelaku dan aktor Intelektual atas penganiayaan dan percobaan pembunuhan terhadap Wartawan, Ata Molan’ Fabi Latuan. Kasus tersebut sedang ditangani Polda NTT dibawah kendali Penyidik Polres Kupang Kota. Diketahui, per Selasa kemarin, kasus ‘Gerbang FLOBAMOR’ ini genap seminggu.

Aksi Solidaritas Wartawan Flores Timur atas kasus yang menimpa Wartawan Latuan

“Darasan Go Manusia Bara Bure, Go Gedo La, dari Leluhur Polo Ama, Lewo Eleng Lera Gere, dari Tanah Lembata, Tanah Baja, Berlumuran Darah Bela Baja, dengan Sumpah Darahnya secara Turun Temurun, dipastikan sudah berjalan dan tentunya akan mengalir terus tanpa akhir,” tandas Suku Kotan, dikutip dari fajartimor.net terbitan Rabu (04/05/2022).

Baca Juga:  Kapolres Kota Kupang Soal Kasus Penganiayaan Wartawan Latuan

Dengan Kekuatan ‘Nuba Dolu Sini Nada Ema Hingi’ dibawa rentang kendali Leluhur Raja Holot Langgua dan telah dibangunkan melalui Baulolo atau ritual adat Watan Lema, jelas salah satu Wakil Ketua Partai Demokrat NTT tersebut, telah menghadirkan secara perlahan dan pasti, adanya gerakan bersama bala tentara yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, dari Ile Hobal Ado Wajon, Uye Lewun, Labalekang-Mingar, Naga Wutun-Ile Lewotolok, dan Sirung Delaki Pantar.

Baca Juga:  Polisi Bekuk 5 Pelaku Penganiayaan Wartawan Latuan, 4 Orang Ditangkap Di Kalimantan

“Kekuatan metafisika yang melingkungi Terong Lamahala, Lamakera, Adonara, Larantuka, Waton Ulumado,Lebala, Kedang Klikur, dan Alor serta Alor Pantar, atau yang dikenal sebagai Watan Solor, Watan Adonara, Watan Larantuka, Watan Lembata, dan Watan Alor-Pantar tentu sudah bergerak mencari dan menemukan darah Fabianus Paulus Latuan,” terang Suku Kotan.

Dikatakannta, Baulolo yang telah dijalankan tokoh Watan Lema, di depan Kantor PT. Flobamor, jelas membangunkan adanya kesadaran seluruh turunan Solor Watan Lema yang terikat dengan Sumpah Bela Baja.

Baca Juga:  Cuitan 5 Preman Diduga 'Bayaran' Soal Kasus Gerbang FLOBAMOR

“Baulolo Bela Baja dilakukan untuk melindungi putra-putri Lamaholot. Selain itu Baulolo Bela Baja ini dilakukan untuk mengingatkan putra-putri Lamaholot agar tidak terpengaruh dengan pengaruh-pengaruh negatif yang berujung kutukan turunan,” tambahnya.

Lebih jauh dijelaskan, Baulolo Bela Baja inipun dilakukan agar semua yang tersembunyi, dapat disingkap secara terang benderang oleh Aparat Penegak Hukum.*(jo/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.