Baru Diungkap Tukang! 18 Unit Sanimas di Rabasa Haerain Menggunakan 2 Gambar Berbeda

oleh -387 views
Exif_JPEG_420

SAKUNAR – Sebanyak 18 (Delapan Belas) unit Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas,red) di Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam mubasir.

Keterangan Foto: Salah Satu Unit Sanimas di Dusun Berasi A – Desa Rabasa Haerain (Dok – Sakunar).

Para tukang keluhkan bahan bangunan dimaksud terlambat distribusi. Bahkan ada yang mengaku masih kekurangan bahan lainnya. Para tukang khawatir, kekurangan bahan saat ini akan berdampak buruk atas kelanjutan progres yang diketahui akan berakhir pada akhir bulan November 2023 ini.

Baca Juga:  Simak! Soal Masalah Tanah Waris Bermasalah di Berasi: Hari Ini Dilakukan Mediasi

Demikian dikatakan oleh salah seorang pekerja (Tukang, red) di Berasi kepada Media ini pada Sabtu Malam, 18 November 2023.

Kepada Wartawan, Pekerja keluhkan keterlambatan bahan bangunan yang menurut mereka ada kelalaian tugas dari pengelola atau pengurus.

Salah seorang lainnya yang meminta untuk namanya dirahasiakan Redaksi, mengaku bingun dengan desain gambar yang dipakai dalam pekerjaan itu.

Baca Juga:  Siap Maju Bacawabup Malaka Bareng SBS, HMS Masukkan Berkas Pencalonan

Dijelaskan, gambar yang di pakai saat ini adalah dua jenis gambar yang berbeda. Sehingga hal tersebut diakui cukup menyulitkan mereka dalam proses pekerjaan di lapangan.

Untuk diketahui, Pekerjaan Sanitasi Berbasis Masyarakat sebanyak 18 Unit di Desa Rabasa Haerain dengan pagu senilai Rp. 350.000.000.

Terkait ini, pengurus dan pendamping yang bertugas mengawasi pekerjaan ini belum berhasil dikonfirmasi.(*).

Baca Juga:  PPK Sebut Bupati Dan Para Pejabat Ini Terima Dana Pendamping Proyek Rumah Bantuan Seroja 57,5 M Di Malaka

 

Catatan Redaksi: Berita ini sangat membutuhkan jawaban konfirmasi segera dari para pengurus maupun pendamping.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.