BETUN, Sakunar.com — Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malaka minta Dinas PUPR melalui PPK Bidang Bina Marga menjelaskan kenapa pekerjaan hotmix jalan ruas Numponi – Uabau baru diaspal sepotong.
Ketua Komisi III DPRD Malaka, Hendri Melki Simu mengaku heran, mengapa pekerjaan tahun anggaran 2023 tapi pengaspalannya belum apa-apa hingga Februari 2024.
Ketua Komisi III DPRD Malaka menyampaikan hal tersebut kepada sakunar.com di Betun, Kamis (08/02/2024).
“Dinas PUPR, mungkin melalui Bina Marga, harus menjelaskan secara detail kenapa pekerjaan jalan tahun 2023 tapi baru mulai diaspal sepotong. Ini sudah bulan Februari lho,” ujar Ketua Komisi III.
Lebih lanjut Ketua Komisi III mengatakan, Dinas PUPR harus menjelaskan juga, apakah pengaspalan saat hujan begini bisa kuat atau tidak.
“Harus dijelaskan juga, kalau aspal dengan hujan-hujan begini bisa kuat atau tidak. Karena kita belajar dari pengalaman waktu pekerjaan jalan Oenaek dan Wemeda dulu, hujan dijadikan alasan kenapa aspal muda terkelupas,” ungkap Ketua Fraksi Partai Golkar ini.
Sayangnya, Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR Kabupaten Malaka, sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Alexander Adrianus Bria, ST, M.Eng belum merespon konfirmasi sakunar.com terkait hal ini.
Diberitakan sebelumnya, Pekerjaan hotmix jalan ruas Numponi – Uabau di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru diaspal sekitar 20 meter.
Padahal pekerjaan jalan oleh CV Remtul dengan nilai kontrak Rp3.748.317.616,66 atau sekitar 3,74 Miliar Rupiah ini merupakan paket pekerjaan tahun 2023.
Maka, seharusnya pekerjaan Peningkatan Jalan Numponi-Uabau (Hotmix) ini sudah kelar dan sudah dilakukan serah terima pertama (PHO).
Faktanya, pantauan sakunar.com di lokasi pada Kamis (08/02/2024), jalan tersebut baru diaspal sepotong, yakni sekitar 20 meter. Sementara sisanya, masih berupa perkerasan dengan agregat.
Selain itu, tembok penahan pada beberapa titik tampak sudah terkelupas.
Diketahui, pekerjaan hotmix ruas jalan ini dikerjakan oleh CV Remtul, beralamat di Tulamalae, Atambua, Belu, dengan volume 1500 meter atau 1,5 Kilo Meter.*****