KUPANG, Sakunar.com — Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia mengingatkan para pemegang saham Bank NTT untuk tidak memilih kandidat yang diduga bermasalah sebagai Direksi dan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
KOMPAK menilai, selama masa penjaringan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) sejak tanggal 25 April hingga hingga tanggal 6 Mei 2025, tercacat beberapa kandidat yang diduga terseret dalam beberapa permasalahan serius di Bank NTT.
Kompak menyebut beberapa dugaan skandal di Bank NTT, yang diduga menyeret beberapa kandidat, seperti Kasus MTN senilai Rp50 M, Kredit Fiktif PT. Budimas Pundinusa senilai Rp100 M, kredit macet Bank NTT Cabang Surabaya maupun di Kantor Pusat, kasus penarikan panjar Rp1,5 M untuk biaya HUT Pancasila, pernah dipenjara terkait korupsi, kasus asusila, serta kandidat yang pernah dipecat dalam RUPS LB 8 Mei 2023.
“Kami dari Kompak Indonesia pantau proses seleksi yang telah berjalan, dan kami menemukan sejumlah oknum dari belasan kandidat Direktur dan calon Dirut itu orang-orang yang pernah bermasalah serius di bank NTT,” ungkap Gabriel Goa, Ketua KOMPAK Indonesia melalui rilis tertulis kepada media ini, Selasa (13/05/2025).
Karena itu, lanjut Goa, pihaknya mengingatkan para pemegang saham Bank NTT, dalam hal ini Gubernur NTT dan 22 Bupati/ Walikota untuk tidak memilih fugur-figur yang diduga terseret dalam permasalahan-permasalahan serius di Bank NTT.
“Jadi Pemegang Saham kita minta jangan tolerir orang-orang bermasalah, karena akan merusak kinerja dan citra bank dikemudian hari,” lanjut Gabriel Goa.
Lebih lanjut Goa mengatakan, KOMPAK Indonesia mendukung langkah yang diambil Gubernur NTT selaku pemegang saham pengendali untuk menciptakan perubahan besar di manajemen Bank NTT, yang mana menginginkan Bank NTT dikelola oleh profesional tanpa interfensi politik.
“Kita minta supaya para pemegang saham tidak membiarkan orang-orang lama yang bermasalah di Bank NTT itu memimpin Bank NTT. Karena jika itu terjadi maka sama dengan memberi ruang dan membiarkan oknum-oknum itu lebih merusak Bank NTT,” kata Goa.*(tim)