Malaka, NTT — Berbagai spekulasi bermunculan menjelang Sidang Pengucapan Putusan Sengketa Pilkada Malaka di Mahkamah Konstitusi (MK), yang dijadwalkan pada Kamis (18/03/2021). Para simpatisan dan pendukung 2 paslon peserta Pilkada semakin seru berspekulasi terkait peluang kubuh masing-masing memenangkan sengketa tersebut.
Kondisi ini tentu menimbulkan kekkhawatiran sebagian kalangan akan terjadinya gesekan horisontal antar massa pendukung 2 paslon. Kekhawatiran tersebut terbukti, misalnya di pihak pemerintah daerah yang menggelar rapat koordinasi dengan pimpinan perangkat daerah, camat dan para kepala desa.
Masiih terkait hal ini, Partai Golkar Kabupaten Malaka sebagai partai pengusung Paslon Nomor Urut 2 angkat bicara. Pimpinan Partai Golkar menghimbau seluruh Pengurus dan Kader serta seluruh simpatisan Golkar untuk menerima keputusan MK dengan jiwa besar.
“Himbauannya, supaya semua kader dan simpatisan Partai Golkar serta seluruh massa pendukung Paslon Nomor Urut 2, supaya berjiwa besar dan berlapang dada menerima apapun hasil atau keputusan MK. Kalah atau menang itu adalah dua kemungkinan yang harus diterima oleh setiap orang yang maju dalam sebuah pertarungan”, ujar Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran, SH kepada media ini di Sekretarit Partai Golkar Malaka, Rabu (17/03/2021).
Adrianus juga meminta agar para simpatisan Partai Golkar dan massa pendukung Paslon Nomor Urut 2 tidak terpancing oleh berbagai isu provokatif yang tujuannya memecahbelah keharmonisan di daerah.
“Kalau toh hasilnya memihak kepada Paslon yang didukung, supaya tidak boleh berevoria yang berlebihan. Prinsipnya bahwa siapapun yang terpilih itu adalah pemimpin yang harus kita dukung bersama untuk membangun Malaka”, kata Adrianus.
Diketahui, MK menjadwalkan Sidang Pengucapan Putusan Sengketa Pilkada Malaka pada Kamis, 18 Maret 2021.*(BuSer)