Pekerjaan Rumah Seroja Di Halibasar Diduga Kurang Volume, Kontraktor Bilang Cara PHO Beda

oleh -1,268 views

Sakunar — Pekerjaan rehab rumah bantuan bencana seroja di Desa Halibasar, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga kurang volume. 

Walau demikian, pekerjaan rehab 6 unit rumah milik warga terdampak badai sklon tropis tersebut telah diserahterimakan (PHO).

Rehab sedang pada rumah milik Theresia Abuk Klau di Dusun Sukaer Laran dengan anggaran 25 Juta Rupiah, misalnya, kontraktor hanya mengerjakan pemasangan batako dan pemasangan atap seng. Bahan yang didroping pun hanya berupa seng sebanyak 50 lembar, batako, semen dan pasir.

Rehab sedang pada runah milik Maria Magdalena Luruk, di Dusun Sukaer Laran pun demikian. Kontraktor hanya mengerjakan pemasangan atap seng, pemasangan batako dan plester 2 kamar.

Menariknya, tukang yang mengerjakan pekerjaan tersebut adalah menantu penerima manfaat, yang mengaku bahwa ongkos tukang hanya dibayar 900 ribu rupiah. Padahal, 20 persen dari total anggaran 25 Juta rupiah tersebut adalah untuk ongkos kerja.

Baca Juga:  Novanto Cup U23 Sudah Dibuka Di Malaka, Ini Pesan Ketua Askab Dan Inisiator

Pekerjaan rehab sedang pada rumah milik Oliva Hoar Bria di Dusun Halibasar A pun setali tiga uang alias sama saja. Kontraktor hanya mengerjakan plester tembok dan pemasangan daun jendela sebanyak 7 buah dan daun pintu sebanyak 2 buah.

Rehab sedang pada rumah milik Cornelis Seran di Dusun Sukaer Laran, kontraktor mengerjakan pemasangan tembok pada rumah berujuran 6×8 Meter tersebut.

Kemudian, dilakukan plester tembok pada sisi depan dan salah satu sisi lain. Itupun hanya bagian luar saja. Sedangkan bagian dalam, hanya dilakukan pleater pada ruang tamu. Pada ruang tamu ini dilakukan juga pengecoran lantai kasar.

Selain itu, pada rumah ini dilakukan pemasangan daun pintu sebanyak 3 buah dan daun jendela sebanyak 6 buah.

Baca Juga:  Sekwan Tidak Bisa Baca Nama Pj Gubernur NTT Ketika Baca SK Pengangkatan Pimpinan DPRD Malaka

Pada rumah milik Hilarius Fahik Lekik di Dusun Sukaer Laran dengan kategori rehab sedang, kontraktor mengerjakan pemasangan tembok. Kemudian dikerjakan juga plester tembok bagian luar serta dalam ruang tamu. Selain itu, dikerjakan pula pemasangan 4 buah jendela.

Sedangkan pada rumah milik Paulus Teti di Dusun Halibasar A, dengan kategori rehab ringan, kontraktor tidak merehab rumah tinggal yang rusak akibat badai seroja, tetapi membangun sebuah toilet.

Padahal, pemilik rumah yang ditemui tim wartawan, Rabu (09/08/2023), mengaku sangat membutuhkan rumah. Sebab, saat ini dirinya dan keluarga menempati sebuah rumah panggung yang audah reot.

Paulus mengaku, kontraktor menyampaikan kepada dirinya bahwa anggaran yang ada tidak mencukupi untuk rehab rumah sehingga dialihkan saja ke pembangunan jamban.

Baca Juga:  DPRD Malaka Beri Peringatan Keras Ke Dinas PUPR Soal Jalan Talimetan-Wehae Yang Berantakan Sebelum PHO

Padahal, kata Paulus, dirinya siap menambah bahan, jika anggaran yang ada tidak mencukupi untuk rehab rumah tinggal.

Kontraktor yang mengerjakan rehab 6 unit rumah di Desa Halibasar, Vinsen Loes membenarkan, pekerjaan yang ditangani di Desa Halibasar sudah setah terima alias PHO.

Ditanya tentang item pekerjaan dalam dokumen serah terima, Vinsen Loes yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (09/08) mengaku todak ada dokumen PHO.

Vinsen menjelaskan, cara PHO pada proyek rumah bantuan seroja ini beda dengan proyek lain. Saat opname, konsultan pengawas hanya tanya lisan saja lalu mengukur dan menentukan apapak volume pekerjaan sudah cukup atau ada kekurangan.

Konstan Pengawas, Putut Kurdo Nugroho, ST yang dikonfirmaai melalui telepon mengaku sedang berada di luar kantor sehingga belum bisa berkomentar.*(JoGer/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.