Sakunar.com — Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH., MH merepon tegas pemberitaan Sakunar.com terkait dugaan pungutan berkedok Cinderamata di SMP N 1 Malaka Barat menejalang Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Bupati Malaka mempertegas, bahwa dirinya anti terhadap setiap pungutan (Pungli) di setiap Instansi pemerintahan maupun sekolah di Kabupaten Malaka.
“Wah kalau ada Pungli hajar krn sy tdk suka Pungli”,Tulis Bupati Malaka kepada wartawan senin, 13/03/2023, merespon pemberitaan tersebut.
Diberitakan sebelumnya pada Minggu Malam (12/03/2023) Kepsek SMP N 1 Malaka Barat Sikat Wartawan Saat Dikonfirmasi Berita “Kumpul Uang
Sakunar.com — Oknum Kepala sekolah SMP N 1 Malaka Barat berinisial BH Sikat wartawan yang hendak melakukan konfirmasi terkait adanya informasi “Kumpul Sejumlah Uang” oleh pihak sekolah terhadap siswa kelas lX (sembilan) yang hendak melakukan ujian akhir.
Kepala sekolah Blandina mendadak emosi ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp yang dikirim pada pukul 20 : 55 WITA.
Selang 1 (satu) menit kemudian, kepsek menelpon wartawan sekira pukul 20 : 56 WITA menyampaikan dengan nada emosi dan sangat keras mengatakan, terkait informasi kumpul uang itu tidak benar.
Penjelasan yang disampaikan dengan nada tinggi dilontarkan Kepsek melalui Via Telepon ketika membaca isi pesan konfirmasi wartawan yang tidak lain tidak bukan ingin menanyakan keberimbangan berita yang diperoleh Wartawan di lapangan sebagaimana diatur dalam UU RI No 90 Tahun 19999 Tentang Pers.
Dengan terang terangan kepala sekolah SMP N 1 Malaka Barat itu kemudian mengatakan berulang kali pada wartawan bahwa dirinya tidak suka dipertanyakan informasi seperti yang disampaikan.
Dikatakan berulang kali pada wartawan bahwa dirinyan tidak berkenan ditanyakan informasi soal keuangan yang dimaksud.
Dikatakan, pihaknya memang mengadakan rapat bersama orang tua siswa dan komite pada pekan lalu. Akan tetapi dalam rapat itu disepakati untuk per siswa itu kumpul uang sebesar 50 ribuh. Uang itu lanjut kepsek menjelaskan, nantinya akan dipergunakan untuk beli Cinderamata. Dan hal itu dilakukan setiap tahun.
Wartawan kemudian meluruskan bahwa maksud dan tujuan dilakukan konfirmasi itu untuk menanyakan kebenaran informasi yang diperolehnya di lapangan agar ada keberimbangan berita.
Meski telah dijelaskan demikian, kepsek masih tetap pada prinsip bahwa dirinya tidak suka dengan informasi yang ia terima. Katanya, mau siapa saja kalau tidak puas datang dan menghadap dia.
Informasi diperoleh sebelumnya dari salah satu orang tua siswa kelas IX, pihak sekolah (SMP N 1 Malaka Barat) telah melakukan rapat bersama orang tua siswa, komite sekolah dan para dewan guru dengan agenda Rapat Persiapan Jelang Ujian Akhir Siswa SMP Kelas IX.
Dalam rapat itu kemudian muncul kesepakatan bersama bahwa para siswa yang hendak melakukan ujian akhir dibebankan biaya berkisar 340 ribuh dengan masing masing rincian sebagai berikut :
Uang komite ; 90 ribuh per semester
Uang Pembangunan ; 90 ribuh per semester
Uang Cinderamata ; 50 ribuh per siswa
Uang Sirih dan Pinang atau Konsumsi ; 50 ribuh per siswa
Uang Pas Foto ; 40 ribuh per siswa untuk 8 lembar foto*(Nando/Team)