BETUN, Sakunar — Ketua Panitia HUT RI Tingkat Kecamatan Wewiku, Ofri Mali mengakui adanya pungutan 150 ribu per sekolah. Selain sekolah, Ofri mengakui adanya pungutan Rp1.300.000 per desa (12 desa) dan Rp1.000.000 per Puskesmas (2 Puskesmas).
Pungutan tersebut, diakui Ofri Mali, dilakukan atas dasar kesepakatan dalam rapat bersama Panitia, para kepala desa, kepala sekolah, dan lain-lain.
Pengakuan tersebut disampaikan Ketua Panitia, Ofri Mali kepada wartawan melalui telepon seluler, Rabu (14/08/2024).
Anggaran yang dipungut dari sekolah, desa dan Puskesmas tersebut, menurut Ofri, digunakan untuk membiayai kegiatan Paskibra. Selain itu, untuk biaya sewa tenta dan sound system pada hari H.
Untuk membiayai kegiatan tersebut, ketua panitia mengaku membutuhkan anggaran hingga Rp35.000.000 (Tiga Puluh Lima Jutah Rupiah).
Diberitakan sebelumnya, pungutan dari tiap sekolah dikeluhkan pihak sekolah karena tidak ada dalam pos anggaran pengelolaan dana bos. Lagipula, di Kecamatan Wewiku sendiri tidak terpantau adanya kegiatan menjelang 17 Agustus, selain latihan Paakibra.(*)