Malaka, Sakunar — Bukaan pintu intake Bendung Benenai dinilai terlalu tinggi sehingga debit air yang sampai ke hilir irigasi melebihi kapasitas saluran. Diketahui, bukaan di pintu intake selama 4 hari belakangan sebesar 1,5 Meter. Akibatnya, air meluber ke badan jalan, pemukiman dan kebun warga.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka, Ir. Yohanis Nahak. Kepala Dinas menghungi Sakunar melalui pesan WhatsApp, Minggu (16/01/2022) merespon pemberitaan Sakunar dan grup, serta beberapa media massa lain.
Karena alasan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka mengatakan, pihaknya telah meminta agar bukaan di pintu intake Bendung Benenai diperkecil.
“Saya sudah sampaikan untuk pintu intake bendung diperkecil bukaannya. Selama 4 hari ini bukaannya 1,5 Meter. Tadi saya minta supaya bukaannya 80 Centi Meter saja, supaya air tidak meluap”, tulis Kepala Dinas dalam pesan WhatsApp.
Terkait ini, warga Desa Rabasa yang berhasil dikonfirmasi Sakunar, Minggu (16/01/2022) mengatakan, masyarakat menghargai setiap upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi masyarakat.
“Kalau ada masyarakat lain di hulu butuh air sikahkan buka, tetapi perlu diperhatikan supaya jangan sampai kami di hilir susah. Misalnya menurunkan debit air, kalau memang itu solusi yang dipandang baik, silahkan dilakukan”, ujar Firmindus Bere, warga Desa Rabasa.
Diberitakan sebelumnya, kembali dibukanya pintu air Bendung Benenai membuat resah warga Desa Rabasa dan Rabasa Haerain di Kecamatan Malaka Barat. Pasalnya, debit air melebihi kapasitas saluran irigasi sehingga meluap dan menggenangi pemukiman dan kebun warga. Pantauan Sakunar, Sabtu (15/01/2022), banjir luapan irigasi merendam rumah dan kebun warga di Dusun Tubas Laran (Wemean), Desa Rabasa dan Halimalaka di Desa Rabasa Haerain.*(JoGer)