BETUN, Sakunar — Pekerjaan pembangunan 4 ruang kelas baru (RKB) di SMP Satap Nitmalak di Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada tahun anggaran 2023 diduga asal jadi dan tidak berkualitas.
Pasalnya, beberapa bagian tembok pada gedung tersebut terpantau rontok dan retak-retak.
“Beberapa bagian tembok tampak rontok, dan ketika disentuh menghasilkan bunyi menyerupai bunyi orang yang kembung perut,” ujar sumber media ini, sambil minta namanya tidak dikorankan.
Sumber lain mengaku, terdapat retakan pada tembok, tepatnya pada pertemuan antara pasangan batako dan selop tiang. Retakan tersebut, kata dia, sepertinya tembus dari bagian luar hingga ke dalam bangunan.
Beberapa sumber media ini menyebutkan, kondisi pekerjaan yang diduga tidak berkualitas tersebut menyebabkan pekerjaan yang selesai masa kontrak di 14 November 2023 ini belum PHO hingga berita ini dibuat pada 01 Mei 2024.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Benyamin Salibir Nahak, dikonfirmasi, Rabu (01/05/2024) mengakui, paket pekerjaan tersebut belum di-PHO.
“Belum kami PHO karena msh ada beberapa catatan kekurangan pekerjaan seperti beberapa bagian tembok yang rontok dan retak dan kami sudah sampakan ke pihak pelaksana untuk menyelesaikan kekurangan- kekurangan tersebut,” jelas Benyamin melalui pesan WhatsApp.
Berkenaan dengan ini, jelas Benyamin, pihaknya tetap memberlakukan denda 1/1000 x nilai kontrak perhari.
Dari data yang dirilis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka pada akhir tahun anggaran 2023 diketahui, nama paket pekerjaan ini adalah “Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP Satap Nitmalak beserta Perabotnya”. Volume pekerjaan ini adalah 4 ruang kelas baru
Paket pekerjaan ini dikerjakan oleh CV Remtul, dengan nomor kontrak: PPK.Didik/02/DINASPK/KONTRAK/PRKB NITMALAK/VII/2023.
Pelaksanaan paket pekerjaan ini terhitung mulai 18 Juli 2023, dan berakhir pada 14 November 2023.
Nilai kontrak pekerjaan tersebut adalah Rp935.313.180 (Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima Juta, Tiga Ratus Tiga Belas Ribu, Seratus Delapan Puluh Rupiah).
Dari total anggaran tersebut, sudah dilakukan pencairan sebanyak 2 kali, dengan jumlah yang sudah dicairkan sebesar Rp654.719.226. Dengan demikian, sisa anggaran yang belum dibayarkan kepada kontraktor pelaksana senilai Rp280.593.954.
Hingga berita ini diturunkan, kontraktor pelaksana paket pekerjaan ini belum berhasil dikonfirmasi.*****