BAA, Sakunar.com — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencama mengembangkan sentra industri garam nasional di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kabupaten Rote Ndao dinilai memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi sentra produksi garam, dalam rangka mewujudkan cita-cita swasembada garam industri di tahun 2027.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam kunjungan kerjanya di Rote Ndao, Selasa (03/06/2025).
Menteri Trenggono mengungkapkan, total luas lahan di pesisir Rote Ndao yang potensial untuk dikembangkan menjadi tambak garam industri mencapai 13.899 hektar.
Untuk teknis pengembangannya, Trenggono mengatakan, akan dibagi ke dalam 10 zona, berdasarkan kondisi topografi dan morfologi Kabupaten Rote Ndao sendiri.
Lebih lanjut, kata dia, Pengembangan 13.899 hektar tambak garam ini akan dilakukan secara bertahap, dengan kucuran anggaran dana hingga 2 Triliun Rupiah.
Realisasi tahap 1 pada tahun 2025 ditargetkan seluas 1.193 hektar, kemudian tahap 2 pada tahun 2026 seluas 9.541 hektar dan tahap 3 pada tahun 2027 seluas 3.135 hektar.
Untuk mewujudkan rencana ini, Kementerian KP menggandeng PT. Garam sebagai BUMN penggerak utama, yang berperan di hilir untuk memproduksi menjadi garam industri, di antaranya untuk industri aneka kebutuhan pangan, industri farmasi dan industri Chlor Alkali Plant.
Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao terkait pembangunan modeling lahan garam.*(tim)