Scroll untuk baca artikel
EkonomiNasional

Menteri Koperasi Sebut 8 Resiko Koperasi Desa Merah Putih, Bilang Harus Hati-Hati

773
×

Menteri Koperasi Sebut 8 Resiko Koperasi Desa Merah Putih, Bilang Harus Hati-Hati

Sebarkan artikel ini

Sakunar.com — Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi mengungkapkan sedikitnya 8 tantangan atau resiko dalam proses pembentukan Kopdes Merah Putih.

Terkait itu, Menkop Budi Arie mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam pembentukan dan pengurusan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk berhati-hati.

Menkop Budi Ari Setiadi mengungkapkan hal tersebut dalam Rapat Kerja (Raker) Kemenkop dengan Komite IV DPD RI, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Terkait adanya resiko-resiko tersebut, Menkop Budi Arie menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalisirnya.

Baca Juga:  Kasihan! Begini Dampak Banjir Benenai 11 Maret Di Desa Fafoe Malaka

“Pembangunan Kopdes/ Kelurahan Merah Putih ini kita percepat tapi untuk operasional kita harus hati-hati dan tidak menghilangkan aspek prudent termasuk menyiapkan mitigasi risiko,” kata Menkop Budi Arie.

Menkop menyebutkan, 8 tantangan atau resiko Koperasi Desa Merah Putih tersebut, diantaranya adalah kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di setiap desa berbeda-beda. Tantangan ini disebut Menkop paling besar.

“Tantangan terberat kita adalah rendahnya SDM sehingga banyaknya pelanggaran – pelanggaran di koperasi karena tidak kredibelnya pengelola koperasi dan masih terbatasnya pengetahuan mereka,” ujar dia.

Baca Juga:  Jangan Sampai Salah: Keluarga Kepala Desa Dilarang Jadi Pengurus Koperasi Desa Merah Putih

Berikut, rendahnya partisipasi masyarakat dan kesadaran kolektif akan pentingnya koperasi. Juga, koperasi masih dianggap kurang adaptif terhadap kemajuan teknologi.

Kemudian adanya persepsi negatif publik terhadap koperasi karena kasus koperasi bermasalah dan pinjaman online ilegal berkedok koperasi.

Tantangan atau resiko berikut adalah skala ekonomi dan potensi di setiap desa berbeda-beda.

Selanjutnya, kemungkinan adanya elite capture dalam pembentukan dan kepengurusan Kopdes Merah Putih, pun menjadi tantangan yang harus dihadapi. Termasuk juga, resiko kemungkinan adanya fraud dalam pengelolaan yang tidak profesional.

Baca Juga:  Bibit Babi Pedaging Dari DD Desa Alkani Mati Setelah 2 Hari Disalurkan, Ada Apa?

Untuk menjawab tantangan-tantangan atau resiko tersebut, Menkop Budi Arie mengatakan, pihaknya telah menyiapkan mitigasi resiko. Diantaranya, dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam rangka monitoring dan evaluasi.

Selain itu juga melakukan upaya peningkatan kapasitas SDM pengelola Kopdes Merah Putih melalui pelatihan dan pendampingan secara integratif dan berkelanjutan.*(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *