Scroll untuk baca artikel
MalakaSeputar NTT

Kisah SBS Bilang Ke DA Supaya Wujudkan Impian Rakyat Malaka Untuk Nikmati Buah Pemekaran

337
×

Kisah SBS Bilang Ke DA Supaya Wujudkan Impian Rakyat Malaka Untuk Nikmati Buah Pemekaran

Sebarkan artikel ini

BETUN, Sakunar –– Perjuangan rakyat Malaka melalui para stake holder untuk memekarkan Kabupaten Malaka dari Kabupaten Belu sebagai kabupaten induk, salah satu tujuannya adalah agar rakyat dapat menikmati buah pembangunan.

Hal tersebut disadari betul oleh seorang dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS), yang diberi mandat oleh rakyat Malaka untuk menjabat bupati definitif pertama di Kabupaten Malaka.

Maka setelah dilantik menjadi bupati Malaka pada Tahun 2016, SBS mengatakan kepada wakilnya, Drs. Daniel Asa (DA), bahwa sebagai bupati dan wakil bupati perdana, mereka harus bisa memastikan bahwa rakyat Kabupaten Malaka menikmati buah dari pemekaran tersebut.

Baca Juga:  Dugaan Pengusiran Wartawan: DPRD Malaka Bantah, Wartawan Beberkan Kronologi

Demikian dikisahkan SBS ketika berorasi dalam kampanye SBS-HMS di Desa Umalawain, Sabtu (26/10/2024).

SBS pun mengajak DA supaya hemat dalam menggunakan anggaran daerah yang terbatas sehingga bisa digunakan untuk kepentingan rakyat. Contoh konkritnya, SBS-DA tidak ngotot untuk dibelikan mobil dinas baru.

“Saya bilang ke bapak Dan (DA, red), rakyat kita, melalui para pejabat di Kupang dan Jakarta berjuang supaya mekar, sehingga rakyat bisa menikmati pembangunan. Maka kita sebagai bupati dan wakil bupati perdana harus bisa wujudkan impian rakyat ini. Bapak Dan pakai mobil bekas yang dipakai penjabat bupati pertama, dan saya pakai mobil bekas yang dipakai penjabat kedua,” ungkap SBS mengenang.

Baca Juga:  Kasihan! Begini Dampak Banjir Benenai 11 Maret Di Desa Fafoe Malaka

Demikian juga tentang rumah dinas, kata SBS, dirinya mengusulkan agar rumah pribadi disewa supaya dikuasai oleh negara, sehingga dikuasai oleh negara. Dengan demikian segala kegiatan ikutan lain dapat terlaksana secara syah. Pilihan ini diambil untuk menghindari pembangunan lanjutan rumah dinas yang membutuhkan anggaran hingga 3 Miliar Rupiah.

Sedangkan sewa rumah untuk ditempati bupati perdana hanya menghabiskan Empat Ratus Juta Rupiah lebih untuk 5 tahun.

Baca Juga:  Ahli Hukum Pidana Minta Kapolda NTT Atensi Dugaan Korupsi Rumah Bantuan Seroja 57,5 Miliar Di Malaka

Dengan begitu, SBS-DA menghemat anggaran sehingga uang rakyat dikembalikan kepada rakyat untuk berbagai aktivitas pembangunan yang bersentuhan langsung dengan rakyat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *