Kupang, Sakunar — Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU NTT, Hj. Aida Chomsah, S. PdI., M. Ag, mendukung perjuangan Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia untuk mengusut kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan korban Mariance Kabu.
Aida menilai, perjuangan yang dilakukan PADMA Indonesia patut didukung mengingat tingginya kasus perdagangan orang (TPPO) di NTT.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU NTT, Hj. Aida Chomsah, S. PdI., M. Ag melalui rilis tertulis yang disebarkan Humas PW FATAYAT NU NTT, yang diterima redaksi media ini, Minggu (27/10/2024).
“Fatayat NU NTT mendukung Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia untuk mendesak Kapolri ambil langkah emergency Tangkap Pelaku dan Aktor Intelektual TPPO di NTT. Ini sangat urgen dan sangat menyesakkan hati. Semoga Polri segera merespon ini,” tulis Fatayat NU NTT dalam rilis tertulis tersebut.
Kondisi TPPO di NTT, lanjutnya, sudah berlarut-larut sehingga harus segera cari otak intelektualnya.
Diberitakan sebelumnya, PADMA Indonesia mendesak Kapolri supaya memerintahkan Kapolda NTT untuk segera menangkap pelaku dan aktor intelektual TPPO terhadap korban Mariance Kabu.
PADMA Indonesia menduga, Polda NTT lamban dalam mengungkap kasus TPPO tersebut. Padahal, dilain sisi, mantan Presiden Jokowi dan Komnas Ham sudah mencanangkan NTT Darurat Human Trafficking.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator PADMA Indonesia, Gabriel Goa, melalui rilis tertulis kepada media ini, Kamis (24/10/2024).
“PADMA Indonesia mendesak Kapolri segera perintahkan Kapolda NTT untuk segera tangkap dan tahan tersangka pelaku TPPO, Korporasi dan Beking -bekingnya terhadap kasus TPPO Mama Mariance Kabu,” tulis Goa dalam rilis tersebut.
Menurut Gabriel Goa, PADMA Indonesia menduga, kasus dugaan perdagangan orang terhadap Mariance Kabu ini diduga kuat dibekingi oknum aparat.
“(Ada, red) oknum-oknum Pejabat APH diduga kuat terlibat beking kasus TPPO Mama Mariance Kabu dan lain-lain,” ungkap Goa.(*)