BETUN, Sakunar — Camat Wewiku, Yohanes Klau Seran mengakui adanya pungutan untuk perayaan HUT RI di Tingkat Kecamatan Wewiku. Namun demikian, Cawat Wewiku membantah bahwa pungutan tersebut merupakan kemauan camat.
Pungutan uang tersebut, kata Camat Wewiku, merupakan kesepakatan melalui musyawarah bersama panitia dan beberapa unsur yang ada.
Hal tersebut disampaikan Camat Wewiku, Yohanes Klau Seran kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/08/2024).
“Tanya di ketua panitia karena mereka sepakat melalui musyawarah,” tulis Camat Wewiku dalam pesan Whatsapp tersebut.
Camat juga merincikan, uang yang dipungut tersebut dipergunakan untuk kepentingan Paskibra.
“Tidak salah semua sumbangan ini untuk biaya jahit baju paskibra, sewa sepatu paskibra, biaya makan minum, cetak sertifikat anak-anak paskibra, uang transportasi anak-anak paskibra selama latihan dikantor camat, uang transportasi para pelatih paskibra, sewa son (sound system, red) dan tenda,” lanjut Camat Wewiku.
Ketua Panitia 17 Agustus tingkat Kecamatan Wewiku, Ofri Mali juga mengakui, adanya pungutan sebesar 150 ribu per sekolah, 1 Juta 300 ribu per desa dan 1 juta per puskesmas. Ketua Panitia juga mengakui, sumbangan tersebut dilakukan melalui musyawara.(*)