Sakunar — Kebangetan (dalam bahasa tetun: Liu Latan!). Ini kata yang barangkali tepat untuk melukiskan sebuah peristiwa tak terpuji, yang dilakukan sekelompok orang pada Senin (06/03/2023) di muara Kalabuak, Dusun Klisuk, Desa Rabasahain, Kecamatan Malaka Barat.
Kelompok orang tak bertanggungjawab tersebut diduga ‘menggondol’ besi baja yang selama ini digunakan warga setempat sebagai jembatan darurat untuk menyeberangi muara Kalabuak tersebut.
Informasi yang diperoleh dari seorang warga Dusun Lootasi, Desa Rabasahain mengatakan, besi baja tersebut diangkut beberapa orang pada Senin (06/03/2023).
Warga tersebut mengaku, dirinya melihat sendiri peristiwa tersebut dan sempat mengejar dan menanyakan alasan diangkutnya besi baja tersebut.
“Saya lihat dan sempat kejar mereka. Saya tanya, mereka bilang pak dewan sudah minta ijin di kepala desa. Lalu saya tanya, kepala desa baru atau lama? Tetapi mereka diam saja dan tetap bawa besi itu pergi,” ujar warga yang minta namanya disamarkan.
Walau mendengar orang-orang yang mengangkut besi menyebut pak dewan, warga tersebut mengaku tidak tahu persis dewan apa yang dimaksud.
Sumber tersebut mengaku, hilangnya besi baja jembatan darurat tersebut membuat masyarakat sulit mengakses muara tersebut. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses terdekat dari Rabasahain menuju 3 desa tetangga, yaitu, Rabasa, Rabasa Haerain, dan Loofoun.
“Kasihan juga anak-anak sekolah yang biasanya lewat di situ untuk pergi ke sekolah di SMA Loofoun,” lanjut dia.
Terkait ini, Kepala Desa Rabasahain, Egidius Bria belum berhasil dikonfirmasi tim wartawan. Sedangkan mantan kepala desa Rabasahain, Paulus Y. Leki mengaku tidak tahu-menahu soal raibnya besi baja jembatan darurat tersebut.
Sementara, pantauan di lokasi, Selasa (21/03), besi baja yang digunakan sebagai jembatan darurat hanya tersisa 1 batang, setelah lainnya digondol orang-orang yang mengaku disuruh pak dewan.*(JoGer/JPL/NBS)