Malaka, Sakunar — Pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka telah terjadi dalam musyawarah cabang (Muscab) serentak, yang digelar di Kota Soe, Kabupaten TTS, Kamis (19/5/2022).
Dua kandidat terlibat dalam pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka tersebut. Dua kandidat tersebut adalah Egidius Atok dan Febrianus Tahu.
Dalam proses pemilihan yang melibatkan 12 Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) sekabupaten Malaka tersebut, Egidius Atok berhasil meraih 7 suara, atau unggul 2 suara dari pesaingnya, Febrianus Tahu yang memperoleh 5 suara. Dengan demikian, Egidius Atok memenangkan pemilihan tersebut.
Walau demikian, informasi yang berhasil dihimpun media ini, hasil pemilihan tersebut belum otomatis menjadi keputusan final soal siapa yang bakal menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka.
“Masih ada tahapan selanjutnya di DPP (Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di Jakarta, red). Masih Fit and Proper Test dengan uji kelayakan”, jelas calon terpilih, Egidius Atok, ketika dikonfirmasi Sakunar melalui pesan WhatsApp, Kamis malam (19/05/2022).
Hal yang sama diungkapkan Febrianus tahu yang memperoleh 5 suara dalam pemilihan Ketua Partai Demokrat Kabupaten Malaka.
“Hasil pemlihan tersebut menjadi syarat untuk penetapan ketua di DPP”, ujar Febri singkat. Febri dikonfirmasi Sakunar melalui sambungan telepon, Jumat siang (20/05/2022).
Jadi, siapa yang bakal ditetapkan DPP menjadi ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka? Apakah Egidius? Apakah Febrianus? Yang pasti, publik Nusa Tenggara Timur, termasuk di Kabupaten Malaka tentu masih ingat peristiwa yang terjadi di DPD Partai Demokrat Provinsi NTT belum lama ini.
Kala itu, Jefri Riwu Koreh memenangkan pemilihan Ketua Demokrat Provinsi NTT, menyisihkan pesaingnya, Leo Lelo. Namun kondisi berbalik kala DPP menetapkan Leo Leo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NTT. Sementara, Jefri Riwu Kore dianulir DPP dengan alasan tertentu. Kami tidak mempersoalkan hal itu, tetapi sengaja mengangkat kasus ini sebagai contoh bahwa hasil pemilihan belum menjamin seseorang ditetapkan sebagai Ketua Partai Demokrat.
Beberapa Isu Miring Terkait Egidius Atok
Dikatakan di atas, Egidius Atok meraup 7 suara dalam pemilihan, Kamis (19/05), mengungguli rivalnya, Febrinus Tahu yang meraih 5 suara. Sampai di sini, kelihatan jelas bahwa Egidius Atok yang memenangkan pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka. Apakah Egidius Atok bakal ditetapkan jadi Ketua DPC?
Egidius sendiri, secara tidak langsung sudah menjawab pertanyaan tersebut ketika menjawab, “Masih ada tahapan selanjutnya di DPP Masih Fit and Proper Test dengan uji kelayakan”. Sampai di sini jelas bahwa, sebagai Kader Partai Demokrat, Egidius sendiri sudah tahu jelas mekanisme yang berlaku di tubuh partai tersebut.
Sementara, berbagai isu miring soal eksistensi Egidius Atok di Partai Demokrat terus dihembuskan. Catatan Redaksi Sakunar, sedikitnya ada 3 isu yang berhembus, bersamaan dengan keputusan Egidius Atok untuk maju bersaing di bursa pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka.
Pertama, persoalan selisih suara antara Egidius Atok dan Marius Boko di Pemilihan Legislatif 2019 silam. Egidius mengklaim menang dalam pemilihan Anggota DPRD Kabupaten Malaka, Dapil Malaka I. Klaim Egidius ini kemudian digugat calon separtainya, Marius Boko saat pleno di tingkat KPU. Dan ternyata, gugatan Marius Boko dikabulkan KPU Kabupaten Malaka. Egidius diduga melakukan penipuan suara untuk memenangkan pemilihan DPRD Kabupaten Malaka saat itu.
Kedua, isu loyalitas Egidius terhadap Partai Demokrat saat Pilkada Malaka Tahun 2020. Kala itu, Egidius diduga berkampanye menentang Paslon yang diusung Partai Demokrat. Sempat beredar berita, Egidius diberhentikan sebagai kader Partai Demokrat. Terkait ini, beberapa bukti video beredar dan DPC Partai Demokrat sendiri pernah bersurat ke DPP Partai Demokrat terkait ini.
Ketiga, isu permainan Egidius membabat habis Ketua PAC Partai Demokrat untuk memuluskan langkahnya ke kursi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka. Penggantian para Ketua PAC ini diduga cacat administrasi karena para pengurus yang diganti belum berakhir masa tugas.
Apakah isu-isu tak sedap ini bakal mengganjal langkah Egidius menuju kursi DPC Partai Demokrat Kabupaten Malaka? Bagaimana tanggapan Egidius Atok soal berbagai isu miring terkait eksistensinya di Partai Demokrat?
Sakunar berhasil menghubungi Egidius Atok, Kamis Malam (19/05), melalui pesan WhatsApp. Menanggapi ucapan selamat dari Sakunar, Egidius hanya menjawab diplomatis, “Masih ada tahapan selanjutnya di DPP Masih Fit and Proper Test dengan uji kelayakan”. Namun, ketika Sakunar menyinggung soal isu-isu tersebut, Egidius menanggapi bahwa dirinya akan menghubungi Sakunar untuk memberi penjelasan, setelah menyelesaikan suatu urusan penting. Namun, hingga Jumat siang, pukul 13:30 Wita, Sakunar belum berhasil menghubunginya kembali.*(JoGer)