Malaka, Sakunar — Pemuda dua desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terlibat bentrok atau tawuran. Belum diketahui pasti apa penyebab bentrok antara pemuda dua desa tersebut. Namun, informasi yang diperoleh dari kepolisian, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (18/12/2021).
Walau demikian, efek dari bentrok tersebut masih dirasakan hingga Minggu (19/12/2021) sore. Dimana, Pasar Loro-Loron (Harian) Besikama yang terletak di antara dua desa tersebut lumpuh. Pantauan Sakunar, mayoritas pedagang yang berasal dari Desa Umatoos tidak berani berjualan di pasar tersebut.
Kapolsek Malaka Barat, IPDA Ferdinandus Manek, ketika dikonfirmasi Sakunar, Minggu sore membenarkan adanya tawuran tersebut. “Benar. Itu sejak tadi malam (Sabtu malam, red)”, ujar Kapolsek ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler.
Kapolsek menjelaskan, dirinya telah berkoordinasi dengan Camat Malaka Barat yang juga menjabat Penjabat Kepala Desa Lasaen serta Penjabat Kepala Desa Umatoos. Koordinasi dimaksud adalah agar diadakan rekonsoliasi dengan menghadirkan tokoh-tokoh dari dua desa.
“Tadi sudah koordinasi dengan pak Camat, kebetulan beliau Penjabat Kepala Desa Lasaen, supaya cari waktu untuk kita bertemu bersama tokoh-tokoh dari dua desa. Maksudnya supaya kita sama-sama cari solusi, kenapa masalah seperti ini sering terjadi antara kedua desa, kemudian sama-sama cari solusinya”, ujar Kapolsek.
Pantauan Sakunar Minggu (19/12) sore, kondisi Pasar Harian Besikama sepi . Sebagian besar pedagang tidak berjualan. Hanya sebagian kecil saja pedagang yang menjajakan dagangannya.
Sementara, beberapa personel polisi dari Polsek Malaka Barat tampak bersiaga di pintu masuk pasar, tepatnya di batas antara dua desa.*(JoGer)
