Scroll untuk baca artikel
MalakaSeputar NTT

Pertanyakan Anggaran 301 Juta Lebih Untuk Darurat Bencana, Warga: Jalan Alternatif Benenai Yang Mana?

2566
×

Pertanyakan Anggaran 301 Juta Lebih Untuk Darurat Bencana, Warga: Jalan Alternatif Benenai Yang Mana?

Sebarkan artikel ini

Malaka, NTT — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan anggaran sebesar 67 Juta 750 Ribu Rupiah untuk pembuatan jalan alternatif menggantikan Jembatan Benenai yang ambruk diterjang Badai Seroja awal April lalu. Ironiasnya, hingga saat ini masyarakat Kabupaten Malaka hanya menikmati jalan alternatif yang dibangun PT. Wika dengan biaya APBN, bukan APBD II.

Parahnya, anggaran tersebut telah dicairkan oleh Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabupaten Malaka kepada Dinas Pekerjaan Umum selaku pengelola kegiatan.

Informasi yang diperoleh Sakunar dari Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabupaten Malaka, Alo Payong, Kamis (08/07/2021), bahwa anggaran tersebut telah dicairkan bersama anggaran untuk kegiatan lain yang berkaitan dengan penanggulangan bencana banjir. Totalnya mencapai 301 Juta 925 Ribu Rupiah.

Baca Juga:  Petani 'Berkelahi' Dengan Hujan Dan Banjir Selamatkan Jagung, Pemkab Malaka Dinilai Pasif

“Jalan alAlternatif Benenai Rp. 67.750.000 dan Numponi juga Rp. 67.750.000 sudah cair semua. Kalau total Rp. 301.925.000 termasuk jalan alternatif di atas dan biaya lainnya untuk penanggulangan bencana banjir”, tulis Kepala Badan PPKAD melalui pesan WhatsApp.

Penelusuran Sakunar, jalan alternatif yang selama ini digunakan pelintas pasca bencana ada dua jalan. Pertama adalah jalan di bagian hulu jembatan yang hampir tidak pernah digunakan karena harus membayar sejumlah uang kepada pemilik lahan yang dilintasi. Sejumlah sumber Sakunar yang minta namanya tidak dikorankan menyebut, jalan alternatif ini yang dinaksud dikerjakan dengan anggaran APBD II.

“Setahu saya, jalan ini yang pernah disurvei oleh Pemerintah dan Dewan dong (DPRD, red). Tapi kami pikir tidak jadi (digunakan) karena setelah itu diam. Sehingga kalau ada anggaran 67 Juta, kami bingung jalan yang mana?”, ujar seorang petani asal Desa Bakiruk.

Baca Juga:  DPD I Partai Golkar NTT Bantu Korban Banjir Malaka

“Saya lewat satu kali di jalan itu tapi satu kali itu saja karena harus bayar”, ujar sumber lain.

Jalan alternatif ke dua adalah di sebelah hilir jembatan ambruk. Jalan tersebut berupa satu unit jembatan kayu dan satu unit jembatan besi. Diketahui, jembatan alternatif tersebut dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dengan demikian, jalan alternatif mana yang dikerjakan Pemda Malaka dengan anggaran 67 Juta 750 Ribu Rupiah?

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir. Yohanis Nahak ketika dikonfirmasi Sabtu (10/07/2021) mengungkapkan, pihakya memang mengungkapkan, pihaknya mengajukan anggaran sebesar 301 Juta Sembilan Ratua Dua Puluh Lima Ribu Rupiah untuk menangani masalah terkait bencana alam awal April lalu.

Baca Juga:  Merespon Sakunar Tentang Dugaan Permainan Harga Sembako, Pj Bupati Malaka: Yang Nakal Kita Sanksi

“Itu termasuk 67 Juta lebih untuk jalan alternatif Benenai, Nunponi dan Takarai, kemudian pembersihan jalan. Dananya sudah cair dan digunakan sesuai dengan pemanfaatan di lapangan. Ada 98 Juta 625 Ribu Rupiah yang tidak terpakai dan saya sudah sampaikan ke bendahara untuk setor kembali”, ujar Yohanis.

Sisa dana 98 Juta Rupiah lebih tersebut, kata Yohanis, merupakan anggaran yang disiapkan untuk jalan alternatif Benenai sebesar 67 Juta 750 Ribu Rupiah untuk jalan alternatif  Benenai yang tidak terpakai dan sebagian dari jalan alternatif Numponi karena hanya menggunakan 1 alat berat. Padahal dalam RAB digubakan 2 alat berat.*(BuSer/Feb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *