SAKUNAR – Warga pemilik lahan ungkapkan kekecewaan dan kekesalan saat melihat pekerja proyek jalan “Hotmix Betun – Wederok” yang hendak membangun dua buah deker penghubung jalan yang terletak di dusun Lookmi, Desa Wederok, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka – NTT.
Pasalnya, deker yang hendak dicor beton itu sudah tidak sesuai dengan keadaan awal mula dibangun. Dijelaskan, volume panjang deker berubah (pergeseran titik koordinat) hingga palak lahan warga. Menurut mereka, jika pekerjaan itu dipaksakan, maka akan merugikan pemilik lahan.
Demikian dikatakan Frengki Bere ketika ditemui di Kediamannya pada Minggu Sore.19 November 2023.
“Saya lihat tukang kerja sudah tidak sesuai dengan Keadaan semula dan hal inipun saya sudah tegur mereka”, Terangnya.
Kemudian Saya sempat menegur para pekerja dan meminta supaya tidak boleh geser lagi deker, karena kalo digeser otomat lahan kami akan menyempit dan luas lahan menghadap arah jalan umum semakin sempit yang akhirnya kita tidak bisa membangun rumah dengan arah menghadap jalan raya lapen umum dengan sisa lahan yang kurang dari 10 meter.
“Waktu itu, (dua hari lalu) lanjutnya, saya sampaikan keluhan didepan tukang yang kerja. Hal ini juga turut disaksikan pengawas proyek”,Jelasnya.
Frengki kemudian mengatakan, saya dan pengawas waktu itu sempat sepakat untuk panjang deker 6 Meter. Padahal seharusnya 4 meter saja sesuai keadaan awal.
“Namun karena saya orang mengerti dan peduli dengan kepentingan umum, saya bolehkan deker untuk panjang 6 meter. 4 meter ukuran semula saya iklaskan lagi 2 Meter”, Ucap Frengki.
Hari ini pekerja hendak cor beton deker itu. Namun, sambungnya, kondisi itu sudah tidak sesuai dengan kesepakatan dua Hari lalu. Panjang deker tiba tiba beruba lagi jadi 8 meter (bergeser lagi 2 meter). Hal ini tentunya lahan kami diserobot lagi seluas 2 meter.
“Pengawas omong lain buat lain. Sungguh Miris dan sangat tidak punya niat baik dari pihak pekerja proyek ini”,Ucap Frengki menyayangkan sikap pengawas proyek jalan raya Betun – Wederok ini.
Frengki Bere atau pemilik lahan itu mengaku, dirinya wajar marah karena dua hari lalu mereka sudah sepakat kemudian hari ini mau cor beton buat lain lagi. Tanpa beban, pengawas kemudian mengatakan bahwa hal ini kesalahan teknis dan pihaknya akan perbaiki.(*).