Sakunar — Mikhael Seran Tae, warga Dusun Lookmi A, Desa Motaulun, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang merasa bimbang dan cemas.
Mikhael dan isteri bimbang dan cemas apakah rumah bantuan bencana seroja yang diterimanya jadi dikerjakan atau tidak.
Pasalnya, ketika warga lain yang menerima bantuan yang sama sudah menempati rumah bantuan tersebut, Mikhael dan keluarga hanya bisa menelan ludah. Betapa tidak, kontraktor yang menangani rumah bantuan miliknya baru melakukan pendropingan material sirtu kali.
Didatangi tim wartawan pada Minggu siang (30/07/2023), di lokasi hanya tampak tumpukkan material sirtu kali dan beberapa lembar papan cor. Belum tampak tanda-tanda adanya pekerjaan di lokasi.
Kepada tim wartawan, Mikhael dan isteri menuturkan, bahwa material sirtu kali tersebut didroping kontraktor sejak Bulan Desember 2022. Kemudian, sekitar Januari 2023, didroping lagi beberapa lembar papan cor ke lokasi.
“Kemudian tidak datang lagi ke lokasi sehingga kita juga tidak tahu persis siapa kontraktor yang bekerja,” ujar Mikhael.
Tetapi dari salah satu staf Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang kebetulan berada di lokasi diketahui, bahwasanya kontraktor yang bertanggung jawab adalah Hengki Simu.
Selain itu, masih di Dusun Lookmi terdapat satu rumah lain yang pengerjaannya baru sampai tahap fondasi. Itu adalah rumah bantuan milik penerima manfaat atas nama Marta Seuk Kau Ulu, warga Dusun Lookmi B.
Pantauan di lokasi, Minggu (30/07), rumah milik Marta baru berupa fondasi yang sudah dipancangi tiang baja ringan. Kondisi yang sama ini juga ditemui tim wartawan ketika datang ke lokasi pada 19 Mei 2023.
Tak jauh dari rumah milik penerima manfaat atas nama Mikhael Seran, terdapat rangka rumah tanpa rangka atap. Rumah ini milik penerima manfaat atas nama Herminus Klau, warga Dusun Lookmi A.
Selain 3 unit rumah diatas, masih di Desa Motaulun terdapat 10 unit rumah yang sudah diatap tetapi belum didinding. 10 unit rumah tersebut adalah:
1. Rumah milik penerima manfaat atas nama Rosina di Dusun Kleik. Ketika tim wartawan ke lokasi, pemilik rumah tidak berada ditempat sehingga tidak diketahui persis siapa kontraktornya.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Yosep Klau Ose, Dusun Kleik. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Tarsisius Leki di Dusun Kleik. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Fransiskus Bria di Dusun Kleik. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Pius Bria di Dusun Lookmi A. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Yulius Klau di Dusun Lookmi A. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Yohanes Nahak di Dusun Kleik. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Samuel Babo di Dusun Lookmi B. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Theresia Seuk di Dusun Lookmi B. Tidak diketahui pasti siapa kontraktor yang bertanggung jawab.
Rumah milik penerima manfaat atas nama Rosalinda Hoar Bete di Dusun Lookmi B. Tidak diketahui pasti siapa kontraktor yang bertanggung jawab.
Selain itu, terdapat 2 unit rumah yang sudah mengalami kemajuan sejak diberitakan media ini pada 19 Mei 2023. 2 unit rumah tersebut sudah diatap dan didinding namun belum difinishing. 2 unit rumah tersebut adalah:
- Rumah milik penerima manfaat atas nama Yohanes Bria di Dusun Kleik. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
- Rumah milik penerima manfaat atas nama Yosefina Bria di Dusun Lookmi B. Rumah ini dikerjakan oleh kontraktor atas nama Arki Bria.
Jadi, di Desa Motaulun, Kecamatan Malaka Barat terdapat 15 unit rumah yang belum selesai dikerjakan.
Jumlah ini belum termasuk 7 unit rumah yang sudah diatap, didinding dan sicat tetapi belum berpintu dan jendela.*(JoGer/Tim)
