Ktodan Resik! Rumah Bantuan Seroja di Desa Sikun Baru Tahap Gali Lubang Untuk Fondasi

oleh -940 views

Sakunar — Progress pekerjaan rumah bantuan seroja di Desa Sikun, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru sampai tahap gali lubang untuk fondasi. Ktodan Resik! (Berat Banget!). 

Rumah dimaksud adalah rumah milik penerima manfaat atas nama Stefanus Salu di Dusun Airae A, Desa Sikun.

Lubang untuk Fondasi rumah bantuan bencana seroja milik penerima manfaat atas nama Stefanus Salu

Ketika mendatangi lokasi pada Sabtu (29/07/2022), sakunar.com mendapati lubang yang digali untuk pembuatan fondasi. Juga terdapat kayu yang dipatok serta tumpukan pasir.

Baca Juga:  Paripurna DPRD Malaka Soal KUA PPAS Perubahan APBD Kabupaten Malaka Diskorsing

“Kakak e, jangan sampai dong su lupa kami punya (rumah, red) ini. Baru gali lubang ini,” ujar pemilik rumah sambil tertawa.

Pengakuan tuan rumah, kontraktor yang bertanggungjawab untuk pekerjaan rumah bantuan seroja milknya bernama Marto Luan.

Tak jauh dari rumah ini, terdapat rumah lain yang nasibnya nyaris sama. Itulah rumah bantuan seroja milik Marselinus Nahak Fahik, di Dusun Airae A.

Kondisi rumah bantuan seroja milik Marselinus Nahak Fahik, di Dusun Airae A.

Di sekitar lokasi rumah ini, terdapat beberapa lembar papan untuk pengecoran. Kemudian terdapat sebuah mesin moleng (pencampuran semen).

Baca Juga:  Rumah Bantuan Seroja Diduga Mangkrak Mulai Dikerjakan, Penerima Manfaat Bilang Begini!

Ketika sakunar.com mendatangi lokasi, pemilik rumah menyangka sakunar adalah pihak kontraktor yang datang untuk mengangkut pulang mesin moleng milik kontraktor.

Sama dengan sebelumnya, pemilik rumah mengaku kenal kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah miliknya bernama Marto Luan.

Selain dua unit rumah rehab berat tersebut, terdapat satu unit rumah rehab sedang yang nasibnya cukup memilukan. Itulah rumah bantuan milik Agustina Bano.

Baca Juga:  3 TPS Di Malaka NTT PSU, Ini Alasan Dan Jadwalnya!

Untuk pekerjaan rumah milik Agustina Bano ini, kontraktor yang tidak diketahui namanya ini hanya menurunkan 1 reit pasir dan 10 sak semen.

“Setelah itu, dong tidak datang lagi. Tidak tahu ini rumah lanjut kerja atau bagaimana,” ujar Agustina didampingi suami.

Menarik pula, bahwa di Desa Sikun ini terdapat warga yang menerima dana tunggu huni, tetapi kemudian tidak mendapat bantuan rumah. Ini dialami langsung oleh kepala desa saat ini.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.