ASF Bunuh Setengah Juta Babi Di NTT, Australia Bantu Alat Pendeteksi

oleh -892 views

Kupang, Sakunar — Pemerintah Australia membantu 3 unit alat pendeteksi virus African Swine Fever (ASF) untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Bantuan 3 unit alat pendeteksi, Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) tersebut disalurkan pemerintah Australia melalui Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA), program kemitraan pembangunan Australia – Indonesia.

Bantuan 3 unit alat pendeteksi ASF atau demam Babi Afrika senilai 1,4 miliar Rupiah tersebut dimaksudkan untuk mendukung penanganan pencegahan penularan ASF di NTT, sekaligus untuk pemulihan sektor peternakan babi di NTT.

Baca Juga:  Polda NTT Diminta Transparan Soal Penanganan Dugaan Korupsi Rumah Bantuan Seroja 57,5 M Di Malaka

CEO PRISMA, Nina FitzSimons mengatakan hal itu ketika menyerahkan 3 alat pendeteksi ASF tersebut kepada Pemprov NTT di Kupang, Selasa (07/02/2023).

“Alat ini diharapkan dapat mendukung Pemerintah NTT dalam upaya pemulihan usaha sektor Babi di Provinsi NTT mengingat diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, sehingga tindakan pengendalian dapat segera dilakukan,” jelas FitzSimons.

Lebih lanjut FitzSimons menjelaskan, sejak mewabah di NTT pada Tahun 2020, ASF atau demam babi Afrika ini sudah membunuh 500.000 (setengah juta) ekor ternak babi di NTT.

Baca Juga:  Breaking News: Tipikor Polda NTT Ada Di Lokasi Proyek Rumah Bantuan Seroja Malaka

“Pada tahun 2020 penularan cepat virus ASF di NTT mengakibatkan kematian lebih dari 500.000 ekor babi dan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak,” kata dia.

Hal ini, kata dia, mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat, lebih khusus lagi bagi peternak di NTT, sebagai provinsi dengan populasi ternak babi terbesar di Indonesia.

“Virus ASF yang terjadi pada 2023 ini kembali membuat NTT menjadi daerah yang paling terdampak di Indonesia baik secara ekonomi maupun budaya,” tegasnya.

Baca Juga:  Setahun Di Tangan Polda, Status Hukum Kasus Dugaan Korupsi Rumah Bantuan Seroja Malaka Dipertanyakan

Karena itu, selain membantu alat pendeteksi ASF, kata dia, pihaknya juga akan melakukan kegiatan peningkatan kapasitas (bimbingan teknis), Lokakarya, dan training of trainers (ToT) dengan sasaran petugas lapangan veteriner dan teknisi laboratorium.

3 alat pendeteksi ASF atau demam babi Afeika ini akan ditempatkan di tiga pulau besar di NTT, yakni Pulau Flores, Sumba, dan Timor.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.