Sakunar — Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Pemukan (PU) Kabupaten Malaka membantah informasi terkait rusaknya aspal jalan Kapitan Meo-Oenaek, yang baru sebulan selesai dikerjakan.
Dinas PU Kabupaten beranggapan, aspal jalan sepanjang 2,2 Kilo Meter yang baru selesai dikerjakan dan diserahterimakan 22 Desembet 2022 ini tidak berlubang sebagaimana diberitakan sebelumnya.
Bantahan tersebut disampaikan Kepala Dinas PU Kabupaten Malaka, Ir. Yohanis Nahak. Yohanis menilai, informasi yang disampaikan kepada wartawan terkesan mengada-ada karena kondisi jalan yang difoto adalah kondisi jalan yang sudah dikupas untuk diperbaiki, bukan lubang karena rusak.
“Itu (menunjuk foto yang diperlihatkan wartawan, red) kondisi permukaan jalan yang sudah kupas kembali untuk diperbaiki dan sudah diperbaiki. Esok saya kirim foto yang sudah diperbaiki. Orang kupas untuk diperbaiki, dong cepat2 pi (pergi) foto ambil lalu muat di berita, seolah-olah jalan itu rusak dari awal,” ungkap Yohanis Nahak lewat pesan WhatasApp, Kamis malam (12/01/2023).
Artinya, Kepala Dinas PU membantah kalau jalan tersebut rusak. Tetapi malah mentatakan bahwa aspal jalan tersebut dikupas untuk diperbaiki. Pertanyaannya, kenapa harus dikupas untuk diperbaiki kalau tidak rusak?
Wartawan mencoba mendatangi Kantor Dinas PU Kabupaten Malaka, Jumat (13/01/2023), Pukul 14:30 Wita. Namun informasi yang diperoleh, Kepala Dinas sedang tidak berada di tempat. Demikian juga Kepala Bidang Bina Marga, Alexander Adrianus Bria, ST, M.Eng diinformasikan telah kembali ke rumah karena kesehatan terganggu.
Walau demikian, Kepala Bidang Bina Marga memberikan respon yang baik, ketika yang dihubungi via telepon whatsApp. Adrianus menjelaskan hal yang sama, seperti yang disampaikan Yohanis.
Adrianus menjelaskan, pekerjaan jalan yang dikerjakan Cv. Berkat Mandiri tersebut telah di-PHO, dan masih dalam masa pemeliharaan. Pada awal bulan Januari, kita turun ke lokasi dan dapati bahwa ada retakan pada permukaan aspal.
“Maka pada tanggal 9 Januari kita kirim surat ke kontraktor, minta supaya retakan-retakan itu diperbaiki. Dan sekitar 1 atau 2 hari kemudian, surat kita ditanggapi kontraktor, dimana langsung dilakukan perbaikan. Nah, foto-foto itu adalah kondisi setelah permukaan aspal digaruk untuk diperbaiki,” jelas Adrianus.
Lalu, secara teknis, apa penyebab retakan-retakan pada permukaan aspal? Apakah ada tahapan yang tidak sesuai dalam proses pengerjaan aspal senilai 2,7 Miliyar Rupiah tersebut?
“Secara teknis semua tahapan kita sudah lakukan, mulai dari pengujian kelayakan terhadap semua material yang mau digunakan, termasuk pengujian kepadatan agregat, dan lain-lain dan dari hasil pengujian laboratorium semua memenuhi. Kemudian, dari hasil pembongkaran, agregat penguncinya terlepas dari agregat pokok. Jadi kemungkinan, ketika lapen dan aspalnya belum benar-benar kering dan mengikat, ada hujan dan kendaraan bermuatan berat yang lewat,” lanjut Adrianus.
Pertanyaan lanjutannya, apakah dengan kondisi seperti yang dijelaskan diatas, aspal jalan yang dikerjakan dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus ini bisa bertahan lama?
“Tergantung metode perbaikannya. Makanya kemarin dibongkar, bukan hanya di bagian yang retak saja, tetapi dong pahat kasi lebar memang (dipahat lebar, red). Kalau metode perbaikannya sesuai jalan ini bisa tahan lamam Yang penting habis perbaiki jangan ada kendaraan bermuatan berat lewat dulu, seperti truk yang muat material, dan lain-lain. Mungkin lepas beberapa hari begitu sampai aspalnya kering dan mengikat betul. Kalo motor dan kendaraan ringan tidak apa-apa,” katanya.
Adrianus memastikan, staf Bidang Bina Marga mendampingi proses perbaikan, mulai dari pembongkaran di lokasi.
Untuk info, ruas jalan dimakasud adalah Jalan Strategis Desa Kapitan Meo – Oenaek dikerjakan dengan DAK Afirmasi Kemendes PDTT, Tahun Anggaran 2022. Proyek lapen sepanjang 2,2 Kilo Meter tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 2. 795.134.269 atau sekitar 2,7 Miliyar Rupiah.*(JoGer)