Malaka, Sakunar — Beberapa pejabat utama di Polsek Boking, Polres TTS, Polda Nusa Tenggara Timur mendatangi rumah duka di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Selasa malam (04/01/2022). Kehadiran Kanit Res, Kanit Provos dan anggota tersebut berkaitan dengan sikap tak terpuji seorang anggotanya di tempat duka tersebut.
Adapun tujuan kehadiran para pejabat lingkup Polsek Boking tersebut adalah untuk meminta maaf atas sikap anggotanya. Kehadiran para pimpinan tersebut setelah komunikasi yang baik dengan pihak keluarga dengan perantaraan Kapolsek Wewiku dan jajaran.
“Tadi, melalui rekan-rekan dari Polsek Wewiku, kami dapat informasi bahwa salah satu saudara kami sudah buat khilaf di tempat duka ini. Ini tentu sesuatu yang sangat tidak terpuji. Karena itu sebagai senior di Polsek, dan juga sebagai orang Timor yang tentu menjunjung tinggi nilai kekerabatan, kami datang di hadapan bapak, mama, om, tante kakak, adik di Weoe untuk sampaikan turut berduka cita, sekaligus minta maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan saudara kami”, ujar Kanit Res Polsek Boking di hadapan keluarga duka.
Terkait kehadiran dan ungkapan hati pimpinan Polsek Boking tersebut, pihak keluarga duka yang diwakili Penjabat Kepala Desa Weoe menyampaikan apresiasi. Menurutnya, kehadiran para saudara dari Boking menunjukkan sikap persaudaraan yang nyata, yang sudah seharusnya dicontohi.
Dirinya mengaku, pihak keluarga sangat menghargai kehadirab dan ungkapan hati pimpinan Polsek Boking. Sebagai saudara, lanjutnya, keluarga di Weoe menerima kehadiran dan permintaan maaf tersebut.
“Sebagai saudara, kami keluarga menerima dengan lapang hati kehadiran dan ungkapan hati ini. Dan kami anggap bahwa kejadian tadi hanya situasional dan sudah selesai saat ini, di tenda duka ini”, ujar Amandus Fahik, Penjabat Kepala Desa Weoe.
Diberitakan sebelumnya, oknum anggota polsek Boking berinisial CN melakukan aksi tak terpuji di tempat duka di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku. Mengendarai sebuah sepeda motor, CN yang saat itu berboncenyan dengan seorang wanita melaju di sisi tenda duka dengan menerobos palang jalan.
Melihat ada sepeda motor menerobos hingga tenda duka, dua pemuda yang saat itu berada di sekitar tenda duka menegur. Pasalnya, jalan menuju tenda ditutup dan arus lalulintas dialihkan melalui jalan lain. Usai ditegur, CN dan temannya pun melanjutkan perjalanan.
Sekitar satu jam kemudian, CN kembali ke tempat duka sendirian. Tanpa basa-basi CN kembali masuk lewat sisi tenda duka, dan ketika sampai di samping tenda, CN membunyikan gas motor kuat-kuat.*(JoGer)
