106 Guru SD Di Kecamatan Wewiku Ikut Diklat Kurikulum 13

oleh -1,867 views

Malaka, Sakunar — Para guru dari 10 sekolah dasar yang tergabung dalam Gugus Bauna Weoe di Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka mengikuti dikoat Kurikulum 13 (K13). Kegiatan tersebut dijadwalkan selama dua hari, mulai Selasa, 21 Desember 2021. Tercatat, sebanyak 106 orang guru hadir mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nara sumber tersebut adalah Asesor Diklat K-13, Drs. Yulius Seran, MM.

Dalam pengantarnya sebelum kegiatan, Yulius mengingatkan para guru akan tugas dan tanggung jawab seorang guru. Karena berat dan mulianya profesi guru tersebut, Yulius mengajak para guru untuk terus mempersiapkan diri agar semakin kompeten dalam menjalankan profesi tersebut.

Kegiatan Diklat yang digelar saat ini, lanjut dia, adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi tersebut. Sebab melalui kegiatan Diklat ini, para guru dibimbing untuk memahami berbagai persoalan atau kendala teknis yang dialami setiap hari di sekolah.

“Maka, dalam Diklat ini kami tidak memberikan materi sesuai standar kami. Saya akan lebih banyak mendengar persoalan-persoalan yang dialami bapak dan ibu guru dalam tugas setiap hari, lalu kita carikan jalan penyelesaiannya”, ujar Yulius.

Dirinya berharap, kegiatan yang digelar selama dua hari ke depan ini bisa bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Malaka, khususnya di 10 sekolah yang ada di Kecamatan Wewiku.

Hal senada diungkapkan Arnoldina Luruk Tetik, Kepala SDK Weoe II. Menurut dia, pemikiran tersebutlah yang mendasari terselenggaranya Diklat ini. Dirinya berharap, Diklat ini membawa perubahan pada wajah pendidikan di Kecamatan Wewiku ke arah yang lebih baik.

Beberapa guru peserta Diklat mengaku menaruh harapan besar pada kegiatan yang bakal dilaksanakan dua hari ke depan ini. Para guru berharap, melalui kegiatan ini, beberapa kendala teknis yang selama ini dihadapi di sekolah terkait K13 bisa ditemukan solusinya.

“Harapan kita, beberapa hal yang menjadi kendala dalam tugas, khususnya yang berkaitan dengan Kurikulum 13 bisa kita dapatkan solusinya melalui kegiatan ini,” ujar Esterius Nahak, salah satu peserta Diklat.

Esterius mencontohkan, salah satu kendala yang masih sering dihadapi di lapangan adalah pengisian rapor K13.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.