Malaka, NTT — Penjabat (Pj) Bupati Malaka, Viktorius Manek, S.Sos, M.Si mengunjungi korban banjir di wilayah Kecamatan Malaka Barat, Senin (19/04/2021). Wilayah terdampak banjir yang direncanakan untuk dikunjungi Pj Bupati adalah Desa Motaulun dan Desa Oanmane.
Pj Bupati Malaka ketika memerintahkan Gudang BPBD dibuka
Ketika tiba di lokasi yang ditentukan di Desa Motaulun, Pj Bupati langsung menuju rumah warga yang tertimbun lumpur kiriman banjir. Namun, usai melihat kondisi dalam rumah, Pj Bupati keluar dan langsung menuju mobil. Kemudian tancap gas menuju Kantor BPBD.
Usut punya usut, ternyata Pj Bupati Malaka tidak tega bertemu korban banjir dengan tangan kosong. Sementara, sepengetahuannya, ada perswdiaan bantuan dari BNPB yang masih digudangkan di Kantor BPBD Kabupaten Malaka.
Namun, sesampainya di Kantor BPBD, Pj Bupati dan rombongan harus menunggu hingga 20 menit untuk dibukakan pintu gudang. Dan ketika pintu gudang dibuka, Pj Bupati langsung melihat ke dalam gudang. “Mana beras satu ton dari BNPB? Beras yang digudang belakang itu apa?”, tanya Pj Bupati.
Pertanyaan Pj Bupati tersebut kemudian dijawab Kepala BPBD, Gabriel Seran bahwa beras yang dari BNPB adalah yang ada di dalam gudang yang sedang dibongkar. Namun terkait gudang belakang, Gabriel mengatakan bahwa gudang belakang tersebut tidak ada apa-apa.
Tetapi jawaban Kepala BPBD tersebut langsung dibantah Pj Bupati, bahwa dirinya telah mengecek sendiri dan tahu bahwa ada beras di dalam gudang tersebut. Pj Bupati pun memerintahkan untuk membuka gudang tersebut.
Dan ternyata ketika dibuka, ditemukan bahwa gudang tersebut berisi beras, mi instan, dan berbagai barang lain yang dipaking dalam karung. Jumlahnya pun tidak sedikit karena memenuhi seluruh gudang. Barang-barang tersebut kemudian dibongkar sebagian untuk diangkut ke Desa Oanmane untuk diserahkan kepada korban banjir.
Tumpukan Mie Instant yang dibongkar dari ‘Gudang Belakang’ BPBD
Informasi sementara dari internal BPBD Kabupaten Malaka, sumber barang-barang dalam gudang tersebut bukan bantuan melainkan pengadaan. Pertanyaannya, jika benar pengadaan, mengapa BPBD menimbunnya dalam gudang, masyarakat menderita karena bencana? Mengapa pula Kepala BPBD menjawab Pj Bupati bahwa gudang belakang itu tidak ada apa-apa?
Peristiwa pembokaran gudang belakang tersebut membenarkan rumor yang beredar di masyarakat bahwa BPBD menumpuk barang di gudang hingga kadaluwarsa dan dibuang.
Terkait itu, Kepala BPBD Kabupaten Malaka, Gabriel Seran, ketika dikonfirmasi Sakunar menjelaskan, kejadian yang terjadi siang tadi di luar dugaan. Karena rencananya Pj Bupati hanya menyerahkan secara simbolis.
“Tetapi karena beliau tidak mau simbolis maka beliau tanya ke saya, apakah masih ada stok cadangan. Makanya kita ke kantor”, ungkap Gabriel.
Sementara, terkait bantuan dari BNPB, Gabriel menjelaskan, bahwa bantuan tersebut tidak hanya beras tetapi ada barang kebutuhan lain, yang siang tadi telah disalurkan ke Motaulun dan Oanmane.
“Kalau barang yang digudang belakang itu memang bukan barang bantuan tetapi barang stok bencana atau cadangan bencana yang kita siapkan untuk membantu masyarakat dalam keadaan darurat”, jelas Gabriel.*(BuSer/ Tim)