Scroll untuk baca artikel
AdvetorialMalakaSeputar NTT

Warga Malaka Pertanyakan Urgensi Seremoni Pelepasan Tengki Air Bersih Untuk Bantu Korban Banjir

1222
×

Warga Malaka Pertanyakan Urgensi Seremoni Pelepasan Tengki Air Bersih Untuk Bantu Korban Banjir

Sebarkan artikel ini

Malaka, NTT — Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Malaka telah mengerahakan semua mobil tengki air bersih yang dimiliki Pemkab untuk membantu korban banjir di Malaka. Pengerahan seluruh armada tangki air milik Pemda tersebut ditandai dengan sebuah seremoni pelepasan yang digelar lumayan mewah.

Penjabat (Pj) Bupati Malaka, Viktorius Manek, S.Sos, M.Si memimpin seremoni pelepasan di Kota Betun. Acara pelepasan ditandai dengan pengangkatan bendera star oleh Pj Bupati Malaka. Armada-armada yang dilepas Pj Bupati tersebut akan melayani masyarakat terdampak banjir di wilayah Aintasi di Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Weliman dan Desa Motaain di Malaka Barat serta Kobalima.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malaka, Donatus Bere, SH memimpin seremoni pelepasan di Besikama. Armada-armada tersebut dilepas untuk melayani masyarakat terdampak di wilayah Kecamatan Malaka Barat dan Desa Halibasar di Kecamatan Wewiku.

Baca Juga:  Klarifikasi Sekda Malaka Soal ULP

Pengerahan semua armada untuk membantu masyarakat terdampak banjir tersebut mendapatkan apresiasi dari semua pihak, termasuk masyarakat. Karena salah satu masalah atau kesulitan yang masyarakat ketika banjir adalah masalah air bersih.

“Apresiasi dan terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada Pemerintah Kabupaten Malaka, dalam hal ini bapak Pj Bupati, Bapak Sekda dan seluruh jajaran yang sudah memperhatikan kesulitan masyarakat. Kebijakan ini sangat tepat karena memang saat banjir begini masyarakat sangat butuh air bersih”, ujar Ferdinandus Seran, warga Kecamatan Malaka Barat kepada Sakunar, Sabtu sore (03/04/2021).

Baca Juga:  Belum Sebulan Digunakan, Jembatan Alternatif Benenai Miring Besar Dan Terancam Tak Bisa Dilewati

Yang menjadi pertanyaan masyarakat, lanjut dia, apa urgensi seremonial pelepasan tersebut? Ferdi menduga, seremonial tersebut yang menyebabkan lambannya penanganan masalah banjir tersebut. Pasalnya, seremoni pelepasan armada tengki air bersih tersebut baru dilakukan setelah seminggu lebih bencana banjir terjadi.

“Pertanyaannya, apakah selama ini pemerintah belum membantu masyarakat yang terdampak banjir? Atau kalau selama ini sudah bantu, kenapa ada seremonial hari ini? Apa pentingnya seremoni itu? Padahal rakyat sedang susah. Harusnya Pemerintah lebih fokus pada penentuan status bencana banjir Malaka sehingga penanganannya bisa lebih cepat”, lanjut Ferdi.

Terpisah, Yasintus Ikun Klau, warga Kecamatan Weliman mengaku heran karena Pemerintah lebih mementingkan seremonial daripada memikirkan nasib rakyat.

Baca Juga:  Terkait ULP, Sekda Malaka Diduga Lakukan Kekeliruan Ketika Menjabat Plh Bupati

“Sampai saat ini status bencana banjir belum ditentukan tetapi pemerintah malah lebih suka buat seremoni. Apakah seremoni pelepasan itu harus dibuat baru rakyat ditolong? Dengan cara begini orang bisa menduga bahwa pemerintah lebih suka pencitraan daripada bantu rakyat yang sedang susah”, tandas Klau.

Klau menambahkan, dengan adanya peristiwa ini masyarakat bisa berasumsi bahwa Pemerintah Malaka saat ini lebih mengutamakan penanganan dampak banjir ketimbang sebab banjir. Jika asumsu tersebut benar, lanjut dia, maka masyarakat terdampak banjir saat ini bakal menghadapi masalah besar karena musim penghujan di Malaka masih panjang.*(BuSer/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *