5 Kendala Teknis Dijadikan Alasan Keterlambatan RS Pratama, Perencanaan 1 M Jadi Pertanyaan

oleh -859 views

Malaka, Sakunar — Pemerintah Kabupaten Malaka, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkapkan 5 kendala teknis, yang disebut sebagai penyebab keterlambatan pembangunan gedung Rumah Sakit (RS) Pratama Malaka.

Diketahui, pekerjaan gedung RS Pratama di Desa Lamea terlambat dan melewati batas kontrak kerja pada 31 Desember 2023.

Adanya 5 kendala teknis tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, de. Sri Charo Ulina, ketika dikonfirmasi sakunar.com pada Kamis (04/01/2024).

5 kendala tenis tersebut adalah:

  1. Plotting rencana bangunan terhadap lahan yang ada;
  2. Uji sondir Tanah;
  3. Analisa struktur pondasi terhadap hasil sondir Tanah;
  4. Faktor tanah asli lahan gambut;
  5. Kedalaman air tanah yang dangkal +/- 90 cm dibawah MTA.

Adanya 5 kendala teknis tersebut kemudian disampaikan lagi oleh Alex Manurung, Site Manager (Manejer Lapangan) PT Multi Medika Raya, selaku Kontraktor Pelaksana atau Penyedia Jasa pembangunan RS Pratama tersebut.

Alex mengungkapkan hal tersebut menjawab pertanyaan Komisi III DPRD Malaka, yang melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan RS Pratama, Jumat (12/01/2024).

“Ini Jastek yang sudah disepakati bersama. Yang pertama, plotting posisi bangunan terhadap lahan. Jadi, pertama awalnya posisi bangunan ini seperti ini, tapi bersinggungan dengan lahan. Batas tanah,” jelas Alex.

Baca Juga:  Mengerucut!! 3 Figur Ini Paling Banyak Disebut Rakyat Layak Jadi Kandidat Wakil SBS Di Pilkada Malaka 2024

Posisi bangunan RS Pratama beberpa kali mengalami perubahan, hingga akhirnya diputuskan posisinya tetap kembali seperti semula.

“Kemudian, diusulkan menghadap ke kecamatan. Ke arah sini memanjang. Karena memang posisi lahan ini kan memanjang. Kemudian tetap diinstruksikan oleh pihak PPK, Dinas Kesehatan, posisi tetap seperti ini,” lanjut Alex.

Perubahan posisi tersebut, kata Alex, membuang waktu hingga 14 hari kalender.

“Kemudian yang kedua, hasil sondir tanah. Disepakati itu harus sondir ulang, karena struktur tanah ini, sebelumnya sudah dilakukan tetapi kemudian diminta untuk disondir ulang. Itu dua puluh hari,” jelasnya.

“Terus analisa struktur fondasi untuk mendapatkan struktur fondasi yang ideal terhadap struktur tanah. Fondasi tapak dengan dimensi yang harus dihitung kembali,” sambungnya.

Alex juga menjelaskan, bahwa faktor tanah asli yang merupakan lahan gambut menjadi kendala teknis. Ia mengebutkan pengurukan pertama, setelah dirinya bertugas (ia bertugas mulai 1 Agustus 2023), mengalami kesulitan.

Baca Juga:  Tim Basodara Raymundus Seran Klau Untuk DPRD Malaka Tegak Lurus Dukung Laka Lena

“Kemudian faktor tanah asli lahan gambut. Jadi sebelum kita urug ini, ya pengurukan pertama, saya sudah disini, itu dengan sertu langsung amblas-amblas, tidak bisa masuk,” kata dia.

“Kemudian kedalaman air tanah, dengan kedalaman fondasi yaitu kurang lebih 2,35 Meter, di 90 Centi sudah air,” lanjutnya.

Terkait 5 kendala teknis ini, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malaka, Hendri Melki Simu mempertanyakan perencanaan pembangunan gedung RS Pratama  tersebut.

Ketua Komisi III DPRD menilai, perencanaan pembangunan gedung RS tidak dibuat dengan matang sehingga membuang-buang waktu.

“Kalau seperti yang dijelaskan bahwa sampai disini baru kita meraba – raba, harusnya menghadap ke sana, menghadap ke sini, berarti perencanaan awal kurang matang,” jelas Hendri Melki Simu.

“Kenapa sampai sini baru kita raba-raba disini lebih baik, disana lebih baik. Harusnya ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Namanya buang-buang waktu ini,” tandasnya.

Diatas semuanya itu, Ketua Komisi III menilai, merupakan persoalan serius adalah bahwa pekerjaan tersebut tidak selesai hingga batas kontrak berakhir.

“Dan yang paling fatal itu adalah jangka waktunya di tanggal 31, tapi pekerjaan ini tidak selesai,” tandas Ketua Komisi III.

Baca Juga:  Waket 2 DPRD Malaka Merespon Keras Pemindahan Penyaluran Dana Desa Dari Bank NTT

Raymundus Seran Klau, Anggota Komisi III DPRD Malaka, pun mempertanyakan hal yang sama.

Menurut dia, persoalan posisi bangunan sebagaimana dijelaskan harusnya tidak dijadikan alasan keterlambatan, karna namanya proyek pemerintah sudah pasti sudah melalui perencanaan.

Demikian juga soundir tanah dan lain-lainnya, yang sebenarnya sudah dilakukan saat konsultasi perencanaan, yang memakan banyak waktu dan anggaran.

Diketahui, dari Laman LPSE Kabupaten Malaka ditemukan, pada tanggal 2 November 2022 diumumkam tender “Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Konstruksi RS Pratama Wewiku”.

Paket pekerjaan tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, dengan Pagu Rp1.100.000.000 (Satu Miliar Seratus Juta Rupiah), bersumber dari APBDP Kabupaten Malaka Tahun 2022.

Paket pekerjaan Konsultan Perencanaan Konstruksi RS Pratama Wewiku tersebut dimenangkan oleh PT.SABANA, beralamat di Jl. Hati Mulia No. 1 Oebobo – Kupang – Kupang (Kota) – Nusa Tenggara Timur, dengan nilai kontrak Rp. 1.001.110.110 (Satu Miliar Satu Juta Seratus Sepuluh Ribu Seratus Sepuluh Rupiah).*****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.