Scroll untuk baca artikel
Malaka

SBS-HMS Jawab Kerinduan Terpendam Masyarakat Desa Oan Mane

655
×

SBS-HMS Jawab Kerinduan Terpendam Masyarakat Desa Oan Mane

Sebarkan artikel ini

BETUN, Sakunar.com — Pemerintah Kabupaten Malaka dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, dr. Stefanus Bria Seran, MPH dan Henri Melki Simu menjawab kebutuhan dan kerinduan masyarakat Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat, yang bermukim di hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenai.

Tahun ini, Pemkab Malaka dibawah kepemimpinan duet SBS-HMS merealisasikan pembangunan tanggul penahan di beberapa titik di DAS Benenai, termasuk di wilayah hilir yang melintasi Desa Oanmane.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Lorens Lodewik Haba, S.Pd, MM, mengatakan hal itu di Betun, Kamis (15/05/2025).

Dijelaskannya, tiga titik yang menjadi sasaran pembangunan tanggul tersebut adalah: Desa Oekmurak di Kecamatan Rinhat, sepanjang 1.200 meter; Desa Oanmane di Kecamatan Malaka Barat, sepanjang 1.000 meter; dan Desa Naimana di Kecamatan Malaka Tengah, sepanjang 1.600 meter.

“Semua dokumen sudah fiks, dalam waktu dekat pengerjaan akan dimulai,” kata Lorens.

 

Kerinduan Yang Lama Terpendam 

Lanjutan pembangunan tanggul di hilir DAS Benenai yang melewati Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat merupakan kebutuhan, sekaligus kerinduan terpendam masyarakat desa setempat. Betapa tidak?

Saban tahun, Deaa Oanmane harus mengalami musibah banjir akibat luapan Sungai Benenai, yang dampaknya sangatlah besar. Puluhan bahkan ratusan hektar tanaman pangan rusak, ternak-ternak mati, rumah dan fasilitas umum rusak.

Maka tak heran, masyarakat menjerit dan terus menjerit: “Kami butuh tanggul”. Jeritan ini terus disampaikan masyarakat Desa Oan Mane, sudah bertahun lamanya. Baik lewat media massa, maupun lewat forum resmi seperti Musrenbang.

Baca Juga:  Penasaran? Cek Disini: Formasi CPNS Dan PPPK Kabupaten Malaka Tahun 2023

Camat Malaka Barat, Remigius Bria Seran, ketika berkunjung ke Oan Mane saat banjir pada Senin (11/03/2024) ikut menyuarakan jeritan masyarakat Desa Oan Mane ini.

“Solusi atasi banjir satu saja, yaitu rehabilitasi tanggul yang rusak sejak bencana seroja tahun 2021 silam, dan pembangunan tanggul di hilir kali di Desa Oanmane. Kita sudah usul selama 3 tahun ini tapi belum direalisasikan,” ujar Camat Remigius kala itu.

Masyarakat Desa Oan Mane, melalui kepala desanya, Norbertus Nahak, S.Sos, Kamis (09/11/2023) mengungkapkan kerinduannya agar Pemkab Malaka yang kala itu dipimpin duet pemimpin SN-KT memberikan atensi untuk membangun tanggul di hilir Sungai Benenai.

Kepala Desa Norbertus mengeluh, karena banjir yang kerap terjadi tidak hanya merusak ladang, pemukiman dan fasilitas umum, tetapi juga mengganggu aktivitas pembangunan di desa.

Norbertus mencontohkan, pemerintah desa menjadi ragu-ragu untuk membenahi infrastruktur jalan lingkungan dan jalan usaha tani yang ada karena bakal tertimbun sedimen banjir.

“Tetapi kalau misalnya pemerintah sudah bangun tanggul, maka akan ada manfaat ganda. Selain untuk melindungi masyarakat dan wilayah tersebut dari banjir, tanggul juga bisa jadi alternatif akses jalan,” ungkap Kades Norbertus.

Fraksi Partai Golkar, fraksi terbesar di DPRD Kabupaten Malaka kala itu ikut menyuarakan keluhan dan kerinduan masyarakat Desa Oan Mane ini dalam Pemandangan Umum Fraksi dalam Sidang Pembahasan APBD 2024, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga:  4 Point Proiritas SBS-HMS Di Bidang Pendidikan

Kala itu, Fraksi Golkar yang diketuai oleh Hendri Melki Simu (Wabup Malaka saat ini), minta pemerintah segera membangun tanggul penahan daerah aliran Sungai Benenai di Desa Oanmane.

“Fraksi Partai Golkar meminta kepada pemerintah agar tanggul di Desa Oanmane supaya segera dianggarkan untuk dikerjakan guna melindungi masyarakat dari banjir bandang”.

 

Jawaban Pemerintah Mengambang, Bupati Bantah Pernah Janji

Menanggapi permintaan Fraksi Partai Golkar tersebut, Pemerintah memberikan jawaban tidak tegas alias mengambang.

Jawaban lengkap Pemerintah kala itu: “Pemerintah menyatakan sependapat dan pembangunan tanggul di Desa Oanmane tentunya dapat terwujud atas dukungan bapak/ ibu Dewan yang terhormat”.

Pemerintah menjadikan keterbatasan anggaran sebagai alasan: “Pemerintah bersama bapak/ ibu Dewan yang terhormat berada pada suatu kondisi dilematis, diantara keinginan untuk mengalokasikan anggaran sebesar-besarnya kepada perangkat daerah dan keterbatasan anggaran yang telah kita bahas bersama”.

Bupati Malaka kala itu, Dr. Simon Nahak pun tanpa ragu-ragu membantah membuat janji untuk bangun tanggul, ketika desakan masyarakat kian lantang.

Kala itu, masyarakat Desa Oan Mane melalui Katuas Kliduk Manuoan menagih janji Bupati Malaka untuk membangun tanggul di hilir Benenai yang melintasi Desa Oan Mane, sepanjang kurang lebih 1000 meter (radarmalaka.com, terbit Kamis (9/11-2023).

Menurut dia, Bupati Malaka menyampaikan janji tersebut saat memantau penyaluran beras dari Dinsos bagi warga korban banjir di Kantor Desa Oanmane, 27 April 2023.

Baca Juga:  Hujan Lebat Di Malaka, BMKG Dan BRIN Bilang Waspada Banjir Bandang

Bupati Malaka pun tanpa ragu-ragu membantah keluhan masyarakat tersebut. “Ini saya janji kapan? Setahu saya, khusus bencana saya tidak janji, karena tidak janjipun kalau ada bencana harus ditangani sepanjang anggaran tersedia”.

Bupati menambahkan: “Janji kampanye saya hanya satu yakni pembangunan Kantor Bupati. Yang lain, meskipun saya bangun dan saya lakukan itu hanya karena kebutuhan masyarakat”.

 

SBS-HMS Jawab Kerinduan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Malaka dibawah kepemimpinan SBS-HMS yang baru dilantik pada 20 Februari 2025 (kurang lebih 3 bulan lalu) menempatkan pembangunan tanggul DAS Benenai sebagai salah satu program kerja prioritas.

SBS-HMS mendatangi Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BBWS NT II) di Kupang, Selasa (15/04/2025). BBWS adalah unit kerja Kementerian PUPR di daerah, yang bertugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai.

Bupati SBS mengatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas pengeloaan DAS Benenai, agar sungai tersebut bisa mendatangkan keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Malaka, termasuk terhindar dari bencana dan malapetaka.

Sesungguhnya, hal itulah yang menjadi kebutuhan dan kerinduan masyarakat sejak lama. “Kami disini tidak minta macam-macam dari pemerintah. Tolong perhatikan pembangunan tanggul saja dulu. Kalau tanggul sudah baik, yang lain-lain pasti baik”, kata Katuas Kliduk Manuoan, mewakili jeritan masyarakat Desa Oan Mane.*(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *