BETUN, Sakunar.com — Wakil Bupati Malaka, Hendri Melki Simu, A.Md berkunjung ke Arak (pengucapannya dengan tekanan pada huruf A pertama), dusun terpencil yang boleh dikatakan terisolir di Desa Naet, Kecamatan Rinhat, Rabu (07/05/2025). Namun dibalik keterisolasian tersebut, kampung ini ternyata memiliki potensi yang sangat besar.
Kunjungan Wakil Bupati (Wabup) Malaka yang populer di kalangan masyarakat dengan sapaan HMS ini adalah untuk melihat langsung kondisi masyarakat setempat, terutama kebutuhan dan potensi yang ada. Hal tersebut penting sebagai dasar bagi pemerintah untuk menentukan arah kebijakan pembangunan.
Dalam kunjungan Wabup Malaka tersebut, diperoleh informasi, bahwa dusun terpencil ini memiliki 77 hektar lahan di bantaran Sungai Benenai (yang melintasi daerah tersebut), yang bisa dikembangkan menjadi kawasan persawahan. Ini sejalan dengan visi-misi pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Malaka periode 2025-2030, SBS-HMS.
Pemerintah Kabupaten Malaka bisa saja mewujudkan mimpi, menjadikan hamparan 77 hektar ini menjadi kawasan sawah baru, untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana visi dan misi SBS-HMS. Tentu saja dengan dukungan dari DPRD sebagai representasi rakyat, melalui kebijakan anggaran.
Dan yang paling penting adalah komitmen masyarakat setempat, dalam hal ini para pemilik lahan, untuk bekerja keras dalam memanfaatkan program pemerintah untuk kesejahteraannya.
Dalam bahasa sederhana, Wabup Malaka katakan kepada masyarakat begini: “Kita (pemerintah, red) bantu, tapi petani juga harus komitmen. Tanaman harus dipagar, kalau tidak, sia-sia”.
Masyarakat, dalam kerinduan teramat besar akan adanya perubahan bagi diri, keluarga dan kampung kecilnya, menjawab tantangan ini. “Kami akan pagar, Pak. Kami kerja sendiri saja bisa, apalagi dibantu. Kami sanggup dan semangat”.
Bisa Panen 770 Ton Gabah
Jika mimpi untuk menjadikan 77 hektar lahan di Arak menjadi kawasan persawahan ini benar-benar terealisasi, maka akan sangat mendukung ketersediaan pangan bagi masyarakat setempat, untuk Desa Naet, untuk Rinhat, dan bahkan untuk Kabupaten Malaka. Betapa, tidak?
Dengan 77 hektar sawah tersebut, maka bisa dipanen 770 ton per musim tanam atau sekali panen. Jika dalam setahun terjadi 2 kali tanam, maka akan dipanen sekitar 1.540 Ton per tahun.
Ini merujuk pada capaian hasil panen petani di Desa Lakekun Barat, Kecamatan Kobalima, kerja sama petani dengan PT.Bisi pada tanggal 23 April lalu, yang mana mencapai 10 Ton gabah per hektar.
Dalam kunjungannya, Wabup HMS didampingi Plh Kepala Dinas Pertanian, Lorens Bere dan Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Remigius Seran Bria.*(tim)