BETUN, Sakunar — Kunjungan Wakil Bupati Malaka, Hendri Melki Simu (HMS) ke Arak (pengucapannya dengan tekanan pada huruf A pertama), dusun terpencil dan terisolir di Desa Naet, Kecamatan Rinhat, Rabu (07/05/2025) mengungkap beberapa fakta.
Sedikitnya ada 5 fakta yang terungkap dalam kunjungan Wakil Bupati (Wabup) HMS ke Arak tersebut. Mulai dari keluhan masyarakat, hingga potensi yang ada di wilayah tersebut, yang bisa dikembangkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Fakta-fakta tersebut menjadikan kampung kecil Arak ini pantas disebut sebagai kampung terisolir. Misalnya, akses jalan yang rusak parah serta jarak yang jauh dari kantor desa setempat.
1. Jalan Berbatu dan Berlumpur
Kampung Arak boleh dikatakan terisolir karena akses yang sulit untuk menjangkau wilayah tersebut. Kondisi jalan yang rusak berat: sebagian merupakan batu lepas dan sebagian lagi berlumpur.
Wabup HMS sendiri mengungkapkan, bahwa untuk sampai ke sana butuh lebih dari sekadar kendaraan, dibutuhkan niat dan keberanian.
2. Belasan Kilo Meter Dari Kantor Desa
Salah satu fakta yang terungkap dalam kunjungan Wabup Malaka ke Arak ini adalah jauhnya jarak dari kantor Desa Naet. Masyarakat menggambarkan bahwa mereka harus menempuh jarak hingga belasan kilo meter menuju kantor desa.
Maka masyarakat kemudian mengusulkan solusi pemekaran desa, dengan harapan pembangunan bisa berjalan dengan cepat di Kampung Arak. “Kalau bisa Kampung Arak jadi desa sendiri,” karta mereka.
3. Krisis Air Bersih Di Musim Hujan
Masyarakat di Kampung Arak mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kondisi ini makin parah pada saat musim penghujan seperti ini. Pasalnya, masyarakat menggantungkan kebutuhan air bersih pada sungai, dan pada musim hujan seperti ini terjadi banjir dan air sungai keruh.
4. Belum Ada Penerangan Listrik
Fakta lain yang terungkap dalam kunjungan Wabup Malaka ke Arak adalah belum adanya jaringan listrik di kampung ini.
5. Punya Potensi 77 Hektar Lahan Sawah
Selain fakta-fakta yang menggambarkan kesulitan, terungkap pula fakta bahwa Arak memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi primadona untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Fakta tersebut adalah adanya 77 hektar lahan di Bantaran Sungai Benenai, yang bisa dikembangkan menjadi kawasan persawahan.
Fakta lain yang diungkapkan masyarakat setempat adalah, bahwa kunjungan Wakil Bupati Malaka ini adalah kunjungan pejabat untuk yang pertama kalinya di kampung tersebut.
Dalam kunjungan ini, Wabup HMS didampingi Plh Kepala Dinas Pertanian, Lorens Bere dan Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Remigius Seran Bria.*(tim)