KUPANG, sakunar.com — Pemerintah Kabupaten Malaka dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, dr. Stefanus Bria Seran, MPH dan Hendri Melki Simu, A.Md (SBS-HMS) membawa kabar baik untuk masyarakat Malaka, khususnya mereka yang bermukim dan mengais hidup di Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenai, menjelang perayaan Pesta Paskah 2025.
Kabar baik itu diperoleh setelah Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH dan rombongan dari Kabupaten Malaka bertemu pimpinan Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BBWS NT II) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT di Kupang, Selasa (15/04/2025).
Kabar baik tersebut adalah bahwa, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II siap berkolaborasi dengan Pemprov NTT dan Pemda Malaka dalam upaya mengelola wilayah sungai yang ada di Kabupaten Malaka, termasuk DAS Benenai.
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS), dikonfirmasi usai pertemuan tersebut mengatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas pengeloaan DAS Benenai, agar sungai tersebut bisa mendatangkan keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Malaka, termasuk terhindar dari bencana dan malapetaka.
Dalam pertemuan tersebut, kata Bupati, dibahas juga kolaborasi antara BBWS NT II, Dinas PU Provinsi dan Kabupaten Malaka. Antara lain dibahas item apa yang dikerjakan BBWS, pekerjaan apa saja yang dilakukan Dinas PU Provinsi dan pekerjaan apa saja yang harus menjadi kewajiban pemerintah Kabupaten.
Dibahas pula item pekerjaan apa saja yang harus ditangani pemerintah kabupaten sebelum ada penangan dari pemerintah pusat melalui BBWS NT II.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Parlinggoman Simanungkalit, ST., M.PSDA dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemkab Malaka dalam pengelolaan wilayah sungai di daerah tersebut.
“Kami menyambut baik kehadiran Bupati Malaka dan rombongan, dan siap berkolaborasi untuk pengelolaan wilayah sungai yang ada di Kabupaten Malaka,” ujarnya.
Diketahui, Balai Besar Wilayah Sungai adalah instansi vertikal Kementerian PUPR yang bertugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, dan air baku serta pengelolaan drainase utama perkotaan.
Pengelolaan DAS Benenai, Kabar Baik Bagi Masyarakat
Upaya pengelolaan DAS Benenai, terutama upaya pencegahan bencana babjir luapan Sungai terpanjang di Pulau Timor ini merupakan kabar baik yang selalu dinantikan masyarakat di wilayah DAS tersebut. Pasalnya, wilayah ini terutama di wilayah hilir selalu menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
Pemerintah Kabupaten Malaka pada masa kepemimpinan SBS-DA (2016-2021), melalui berbagai upaya dan kolaborasi dengan pemerintah pusat telah membangun tanggul di sepanjang tepian Sungai Benenai. Namun pembangunan tanggul tersebut belum menyeluruh lantaran terkendala anggaran.
Pada masa kepemimpinan SBS-HMS (2025-2030), Pemkab Malaka kembali memperjuangkan lanjutan pembangunan tanggul di DAS Benenain ini. Hal ini pun menjadi salah satu program kerja unggulan SBS-HMS, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk infrastruktur untuk pencegahan dan penanganan bencana. Ini adalah kabar baik bagi masyarakat Malaka, dan tentu masyarakat menantikan realisasi kabar baik ini.*(tim/ms)
