Scroll untuk baca artikel
MalakaSeputar NTT

Ini Pesebaran 345 Hektar Jagung Yang Diserang Hama Ulat Grayak Di Malaka NTT

702
×

Ini Pesebaran 345 Hektar Jagung Yang Diserang Hama Ulat Grayak Di Malaka NTT

Sebarkan artikel ini

BETUN, Sakunar — Hama ulat grayak menyerang 345 hektar lahan jagung milik petani di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Per 31 Desember 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Malaka mendata, sebanyak 345 hektar lahan jagung diserang hama ulat grak ini.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Yanuaria M. Seran, dikonfirmasi di Betun, Jumat (16/02/2024) mengatakan, luas lahan yang menjadi potensi serangan hama ulat grayak sebesar 9.624 hektar.

Yang menjadi catatan, serangan hama ulat grayak ini menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Malaka. Serangan ulat grayak menyebar di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Malaka.

Berikut pesebaran luas lahan jagung yang diserang hama ulat grayak di 12 kecamatan:

  1. Kecamatan Wewiku sebanyak 25 Hektar. Ini tersebar di 2 desa, yakni Desa Rabasa Biris dan Badarai.
  2. Kecamatan Malaka Barat sebanyak 5 hektar di Desa Oanmane.
  3. Kecamatan Weliman sebanyak 7 hektar di Desa Haliklaran.
  4. Kecamatan Rinhat sebanyak 45 hektar. Ini tersebar di Desa Biudukfoho, Nabutaek, dan Nanebot.
  5. Kecamatan Io Kufeu sebanyak 50 hektar. Ini terdiri dari 49,5 hektar serangan ulat grayak di Bani-Bani, dan 0,5 hektar serangan belalang kumbara di Desa Biau.
  6. Kecamatan Sasitamean sebanyak 55 hektar. Ini tersebar di 3 desa, yakni Desa As Manulea, Umutnana dan Naisau.
  7. Kecamatan Malaka Tengah sebanyak 10 hektar. Ini tersebar di Desa Fahiluka, Railor Tahak, Umanen Lawalu dan Kateri.
  8. Kecamatan Botin Leobele sebanyak 20 hektar. Ini tersebar di Desa Kereana, Babotin, Babotin Maemina dan Takarai.
  9. Kecamatan Laenmane sebanyak 45 Hektar. Ini tersebar di Desa Tesa dan Nauke Kusa.
  10. Kecamatan Malaka Timur sebanyak 25 hektar. Ini tersebar di Desa Sanleo, Numponi dan Kusa.
  11. Kecamatan Kobalima sebanyak 50 hektar. Ini tersebar di Desa Litamali, Rainawe dan Lakekun Utara.
  12. Kecamatan Kobalima Timur sebanyak 8 hektar. Ini tersebar di Desa Alas Utara dan Desa Alas.
Baca Juga:  Ketika SBS Mengukir Wajah Malaka (3) - Penataan Fasilitas Kesehatan

Dampak Serangan Hama Ulat Grayak

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Yanuaria Maria Seran menjelaskan, ulat grayak berbahaya bagi tanaman jagung karena tinggal di dalam batang jagung.

Dampaknya, walaupun tidak menyebabkan gagal panen, namun serangan hama ulat grayak ini menyebabkan menurunnya produktovitas jagung.

“Ulat grayak ini tinggal di dalam batang jagung. Maka dampaknya adalah menurunnya produksi jagung. Contoh, seharusnya kita bisa panen 5 karung, karena serangan ulat grayak, maka hanya bisa panen 2 karung,” jelas Kadis Pertanian.

Baca Juga:  Illegal Logging Marak di Kabupaten Malaka dan TTU, Direktur LAKMAS NTT Desak Presiden, Kapolri dan Panglima TNI Perintahkan APH Tangkap dan Proses Hukum Para Pelaku

Diberitakan sebelumnya, petani lahan kering di Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khawatir mengalami gagal panen jagung musim tanam (MT) 1 tahun 2024.

Keluhan tersebut disampaikan Arnoldus Ikun, warga Dusun Loodik, Desa Litamali, Kecamatan Kobalima kepada sakunar.com, Jumat (16/02/2024).

Menurut Arnoldus, hama ulat tersebut menyerang jagung sejak umur 1 setengah bulan hingga saat ini. Karena itu, dirinya bersama beberapa warga lain khawatir akan terjadi gagal panen.

“Ulat ini (serang, red) sejak jagung umur satu sentegah bulan. Karena itu kami takut jagung kami habis,” ujar Arnoldus.

Baca Juga:  SBS-HMS Gagaskan Agrowisata; Dari Debat Paslon Bupati Dan Wakil Bupati Malaka

Warga mengaku, selama ini sudah berusaha melakukan penyemprotan dengan insektisida namun tidak berhasil.

Karena itu, warga berharap ada intervensi dari pemerintah supaya tidak terjadi gagal panen.

Arnoldus juga mengakui, dirinya bukan bagian dari salah satu kelompok tani. Walau demikian, dirinya berharap, pemerintah tetap membantu petani seperti dirinya, yang sedang mengalami musibah hama yang menyerang tanaman jagung ini.*****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *