BETUN, Sakunar –— Petani lahan kering di Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khawatir mengalami gagal panen jagung musim tanam (MT) 1 tahun 2024.
Keluhan tersebut disampaikan Arnoldus Ikun, warga Dusun Loodik, Desa Litamali, Kecamatan Kobalima kepada sakunar.com, Jumat (16/02/2024).
Menurut Arnoldus, hama ulat tersebut menyerang jagung sejak umur 1 setengah bulan hingga saat ini. Karena itu, dirinya bersama beberapa warga lain khawatir akan terjadi gagal panen.
“Ulat ini (serang, red) sejak jagung umur satu sentegah bulan. Karena itu kami takut jagung kami habis,” ujar Arnoldus.
Warga mengaku, selama ini sudah berusaha melakukan penyemprotan dengan insektisida namun tidak berhasil.
Karena itu, warga berharap ada intervensi dari pemerintah supaya tidak terjadi gagal panen.
Arnoldus juga mengakui, dirinya bukan bagian dari salah satu kelompok tani. Walau demikian, dirinya berharap, pemerintah tetap membantu petani seperti dirinya, yang sedang mengalami musibah hama yang menyerang tanaman jagung ini.
Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Yanuaria Maria Seran mengakui adanya hama ulat grayak yang sedang menyerang jagung MT 1 di Kabupaten Malaka.
Malah, menurut dia, serangan hama ulat grayak pada jagung MT 1 ini bukan hanya terjadi di Kobalima tetapi di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Malaka.
“Iya betul, itu ulat grayak. Dan bukan hanya di Kobalima tetapi di 12 kecamatan,” jelas
Kadis Pertanian menjelaskan, sesuai data yang diperoleh tim Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) per 31 Januari 2024, terdapat 345 Hektar jagung MT 1 yang terserang hama ulat grayak di 12 kecamatan.
Hama ulat grayak tersebut, lanjut Kadis Pertanisn berpotensi meluas ke 9.624 hektar lahan yang lain.
“Itu data berdasarkan kelompok tani. Tentu ada kebun masyarakat yang tidak tergabung dalam kelompok tani. Ini akan kita bantu semua,” jelas Kadis Pertanian.
Terkait adanya serangan hama ulat grayak tersebut, Kadis Pertanian mengatakan, pihaknya memiliki cukup stok insektisida. Karena itu, dalam waktu dekat akan dilakukan penyemprotan.
Kadis Pertanian menambahkan, penyemprotan sudah dilakukan di Kecamatan Sasitamean.
Selain hama ulat grayak, Kadis Pertanian mengakui, ada hama belalang kumbara di Desa Biau, Kecamatan Io Kufeu. Namun ha belalang kumbara ini sudah berhasil diatasi.*****