Malaka, Sakunar — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka mengakui adanya keluhan dari desa terkait pelayanan di Bank NTT. Karena itu, Pemkab harus mencarikan solusi bagi persoalan tersebut.
Demikian dijelaskan Bupati Malaka, melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rochus Gonzales Funay Seran, Jumat (26/01/2024).
Kepala Dinas PMD menyampaikan hal tersebut, menjawab pertanyaan sakunar.com terkait pertimbangan pemindahan penyaluran keuangan desa (Dana Desa dan Alokasi Dana Desa) dari Bank NTT ke Bank Mandiri dan BNI.
“Selama menjadi partner, kami mengakomodir keluhan dari desa tentang pelayanan di Bank NTT,” tulis Kepala Dinas PMD dalam jawaban tertulis kepada sakunar.com.
“Pemda wajib mencari solusi terhadap setiap kendala penyaluran APBDES, sehingga prinsip penyaluran APBDES terpenuhi,” lanjut dia.
Berikut beberapa point yang disampaikan Kepala Dinas PMD dalam jawaban tertulis tersebut:
- Pemda Malaka menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank NTT yang telah menjadi Bank kebanggaan masyarakat NTT, yang selama 9 tahun menjadi partner kami dalam menyalurkan APBDES di Kabupaten Malaka. Ini adalah perjalanan panjang, sudah 9 tahun.
- Tuntutan dan prinsip penyaluran APBDES yang didalamnya termasuk Dana Desa yaitu Pemda dan pihak lain tidak boleh menghambat penyalurannya.
- Selama menjadi partner, kami mengakomodir keluhan dari desa tentang pelayanan di Bank NTT.
- Pemda wajib mencari solusi terhadap setiap kendala penyaluran APBDES, sehingga prinsip penyaluran APBDES terpenuhi.
- Sesuai ketentuan, DD disalurkan melalui Bank Umum (Bank Pemerintah, Red).
- Bank Mandiri dan BNI telah mengajukan permohonan untuk menjadi Bank Penyalur APBDES, dan telah mempresentasikan metode pelayanan dan teknologi perbankan yang dimiliki.
- Menyikapi kondisi-kondisi tersebut, Pemda Malaka melakukan kajian dan memutuskan untuk menunjuk 3 Bank Umum sebagai Bank Penyalur APBDES TA. 2024. 3 Bank tersebut adalah Bank NTT, BNI dan Bank Mandiri.
- Kita berharap, dengan pembagian ini maka pelayanan penyaluran APBDES lebih efektif dan efisien.
Terkait hal tersebut, Pimpinan Bank NTT Cabang Betun, Yuan Taneo, belum bersedia bertemu sakunar.com. Dikonfirmasi pada Kamis (25/01), Yuan Taneo mengatakan bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data yang diminta.
Sakunar.com kemudian kembali menghubungi Pimpinan Cabang (PC) pada Jumat pagi (26/01). Namun, PC menjawab, bahwa dirinya akan menghubungi wartawan setelah mempersiapkan data-data yang diminta.
Namun, sampai berita ini dibuat pada Pukul 18:32 Wita, PC, Yuan Taneo belum merespon pesan whatsapp yang kembali dikirim sakunar com pada Pukul 16:30 Wita.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Malaka memindahkan atau tepatnya membagi penyaluran keuangan desa, yakni Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari Bank NTT ke Bank BNI dan Bank Mandiri.
Pemindahan penyaluran DD dan ADD dari Bank NTT ke BNI dan Bank Mandiri tersebut diduga merupakan imbas dari pelayanan Bank NTT yang dinilai tidak baik atau lamban.
Pelayanan Bank NTT yang dinilai lamban dalam proses pencairan keuangan desa tersebut kerap dikeluhkan para kepala desa dan perangkat desa.
Beberapa kepala desa dan bendahara desa, kepada sakunar.com, Kamis (25/01/2026) mengaku sering mengantri lama di Bank NTT untuk pencairan keuangan desa.
“Pengalaman tahun kemarin, sudah antri dari pagi sampai sore, baru dong (petugas bank, red) bilang lusa baru datang lagi,” ujar beberapa kepala desa dan perangkat, yang minta namanya tidak dikorankan.
Bahkan, ada pengalaman kepala desa dan perangkat desa yang lebih menyedihkan. Mereka mengaku mengantri hingga satu minggu kerja.
“Serba salah. Bolak-balik dari desa ke Bank juga butuh anggaran. Buang waktu juga. Tapi mau bagaimana,” ujar beberapa kepala desa lain.*****