Kadis Pertanian Respon Keluhan Warga Malaka Tengah Soal Puluhan Hektar Sawah Terancam Gagal Tumbuh

oleh -1,022 views

Malaka, Sakunar — Kepala Dinas Pertanian, drh. Januaria Maria Seran merespon cepat keluhan warga petani lahan basah di kawasan persawahan Debuklaran, Desa Kletek, Kecamatan Malaka Tengah soal puluhan hektar sawah yang sudah ditanami tetapi terancam gagal tumbuh. Bahkan, sebagian sudah gagal tumbuh dan sudah dibiarkan dimakan sapi.

Beberapa jam usai kondisi tersebut diberitakan sakunar.com, Sabtu (02/09/2023), Kepala Dinas Pertanian langsung turun ke lokasi. Bersama petugas petugas teknis, Kadis Pertanian membuka 3 pintu air irigasi yang ditutup dikawasan antara Harekakae dan Tabene.

Kadis Pertanian, drh. Januaria Maria Seran menjelaskan, penutupan pintu air sudah dilakukan selama seminggu terakhir. Penutupan pintu air tersebut dilakukan karena ada pembersihan saluran irigasi oleh petugas.

Baca Juga:  Proyek Septik Tank Mangkrak Di Desa Raimataus; Kades Bilang Realisasi Tidak Sesuai Usulan, Padahal...

“Air sudah tutup 1 minggu karena petugas ada bersihkan sedimen lumpur di dalam saluran menuju Kletek,” jelas Kadis Pertanian.

“Pintu airnya sudah dibuka dan akan dipantau oleh PPL apakah debit airnya sampai di sawah di Kletek atau tidak,” sambungnya.

Duberitakan, sebanyak puluhan hektar sawah yang sudah ditanami pada musim tanam kedua (MT 2) di kawasan persawahan Debuklaran di Desa Kletek, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT terancam gagal tumbuh. Bahkan, sebagian telah gagal tumbuh.

Padahal, sebanyak 10 orang petani pemilik puluhan hektar sawah tersebut telah menanam padi pada MT 2 ini sejak 3 minggu silam.

Puluhan hektar sawah tersebut gagal tumbuh lantaran terhentinya pasokan air dari saluran/ irigasi yang mengairi kawasan persawahan tersebut.

Baca Juga:  Ketua Komisi III Menduga PPK Proyek RS Pratama Malaka Tidak Tahu Hitung, Ini Alasannya!

Alexander Bria, salah satu petani yang ditemui di kawasan persawahan tersebut, Sabtu sore (02/09/2023) mengungkapkan, sudah ada 10 petani di kawasan hilir irigasi tersebut, yang menanam padi pada MT 2 tahun ini sejak 3 minggu silam.

Walau demikian, pasokan air ke kawasan tersebut sudah terhenti selama seminggu lebih, sehingga padi yang sudah berumur 3 minggu tersebut mulai mengering. Bahkan, sebagian telah dengan sengaja dibiarkan menjadi makanan ternak sapi.

“Di sini sudah ada 10 orang yang tanam. Tapi air tidak jalan hampir 2 minggu sehingga kering seperti ini. Sebagian sudah dibiarkan dimakan sapi karena tidak ada harapan lagi,” ujar Alexander, warga Desa Kletek tersebut.

Baca Juga:  Seminggu Di Jalan, Ini Yang Dilakukan Anggota DPRD Malaka Ignas Fahik

Alexander mengaku, setelah melakukan penelusuran disepanjang saluran irigasi pada hari ini, dirinya menemukan bahwa terhentinya pasokan air ke kawasan tersebut lantaran 3 pintu air ditutup di sekitar kawasan Harekakae.

Penelusuran sakunar.com di sepanjang saluran irigasi tersebut, memang ditemukan 3 pintu air tertutup rapat. 3 pintu air tersebut terletak di sekitar pertengahan antara Harekakae dan Tabene.

Selain puluhan hektar sawah gagal tumbuh tersebut, ratusan hektar lain terancam gagal tanam. Alexander Bria dan bebeberapa petani lain yang ditemui disepanjang saluran irigasi mengaku belum memutuskan untuk tanam karena khawatir akan terhentinya pasokan air.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.