Scroll untuk baca artikel
Investigasi

Diduga Ada Permufakatan Jahat Dibalik PHO Paksa Proyek Septik Tank Mangkrak Di Malaka

933
×

Diduga Ada Permufakatan Jahat Dibalik PHO Paksa Proyek Septik Tank Mangkrak Di Malaka

Sebarkan artikel ini

Malaka, Sakunar — Proses serah terima pertama (PHO) 2 paket Proyek Pembangunan Septik Tank Skala Individual Perkotaan (Toilet) di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur diduga penuh rekayasa, yang dilakukan secara berjamaah. 

Pasalnya, pekerjaan yang dibiayai APBD Kabupaten Malaka Tahun Anggaran 2021 senilai 2,1 Miliar tersebut belum rampung hingga saat ini, sehingga terkesan mubazir karena tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya.

Oleh karena itu, patut diduga bahwa telah terjadi kong kali kong alias permufakatan jahat untuk merekayasa proses serah terima pertama (PHO) 2 paket pekerjaan tersebut.

Demikian disampaikan praktisi hukum asal Kabupaten Malaka, Yulianus Bria Nahak, S.H.,M.H, Rabu (23/08/2023).

“Kita ketahui bahwa proses PHO proyek itu kan melibatkan beberapa pihak, seperti PPK, Tim Teknis, Konsultan Pengawas. Nah, kalau paket pekerjaan belum rampung terus dilakukan PHO, maka patut diduga ada apa-apa. Patut diduga ada rekayasa disana,” jelas Yulianus.

Baca Juga:  Para Politisi Perempuan Di DPRD Kabupaten Malaka Dari Waktu Ke Waktu 

“Dan jika demikian maka rekayasa itu diduga melibatkan semua pihak yang terkait dalam proses PHO. Sederhananya bisa dikatakan ada kong kali kong atau permufakatan jahat,” lanjut dia.

Persoalan ini, lanjut dia, mestinya menjadi perhatian serius Bupati dan Wabup Malaka, yang mengusung pemerintahan yang bersih dari KKN sebagai salah satu program kerja. Sebab, ada indikasi kuat bahwa uang negara yang dikucurkan untuk kesejahteraan masyarakat ternyata tidak sesuai target.

“Sudah ada indikasi kuat bahwa penggunaan uang negara miliaran rupiah terkesan mubazir. Buat toilet tapi belum ada tengki penampung. Bagaimana kondisi seperti ini bisa PHO? Hemat kami, Bupati dan Wabup Malaka harus memberi perhatian khusus pada persoalan ini,” pinta Yulianus.

Baca Juga:  Tim Monitoring UNDANA Pada Proyek Rumah Seroja Malaka; Diduga Habiskan Uang Negara, Hasil Mubazir

Diketahui, target yang ingin dicapai pemerintah dari program pembangunan septik tank ini (sebagaimana disebutkan dalam LKPJ Bupati Malaka), yaitu terbangunnya sarana/ prasarana sanitasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pun tampak tidak tercapai.

Fakta yang ditemukan tim wartawan di lapangan, Minggu (20/08/2023), uang negara yang digelontorkan pemerintah hingga miliaran rupiah untuk 2 paket pekerjaan ini pun diduga mubazir alias terbuang sia-sia.

Mirisnya lagi, bangunan rumah toilet yang rata-rata belum dilengkapi tengki pembuangan tersebut dimanfaatkan penerima untuk tujuan lain, misalnya untuk kandang ternak babi.

Baca Juga:  Dinas PU Bilang Jalan Tidak Rusak Tapi Diperbaiki

Diberitakan sebelumnya, 2 paket pekerjaan yang diduga mangkrak namun di-PHO paksa adalah Proyek Pembangunan Septik Tank Skala Individual Perkotaan (Toilet) di Desa Raimataus, Kecamatan Malaka Barat dan di Desa Wederok Kecamatan Weliman.

Masing-masing paket sebanyak 156 unit dengan anggaran Rp 1.091.485.389 per paket (total Rp 2.182.970.778 atau sekitar 2,1 M). Dua paket pekerjaan tersebut dikerjakan oleh satu kontraktor yang sama, yakni CV Sinar Geometry.

Kuasa direktur CV Sinar Geometry, Marselinus Nahak belum berhasil dikonfirmasi. Pesan konfirmasi via Whatsapp belum direspon sejak Rabu 16 Agustus 2023. Demikian juga panggilan telepon tidak direspon.*(JoGer/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *