Sakunar — Sebanyak 7 unit rumah bantuan bencana seroja di Desa Kleseleon, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT terancam total lost (gagal bangun).
Pasalnya, hingga hari ini, Minggu (30/07/2023), 7 unit rumah tersebut belum menunjukkan tanda-tanda adanya kemajuan.
Mirisnya lagi, dari 7 unit rumah bantuan seroja tersebut, sebanyak 4 unit masih dalam bentuk fondasi.
4 unit rumah yang progress kerjanya baru sampai tahapan fondasi adalah, satu, rumah milik penerima manfaat atas nama Anastasia Hoar di Dusun Bualaran, Desa Kleseleon.
Disambangi tim sakunar, Minggu (30/07/2023), penerima manfaat sudah mendatangi Kantor BPBD Malaka sebanyak 2 kali untuk menanyakan realisasi pekerjaan rumah tersebut. Namun, hingga kini, pekerjaan rumah bantuan bencana tersebut tetap jalan di tempat.
Dua, rumah bantuan bencana seroja milik penerima manfaat atas nama Yuven, masih si Dusun Bualaran. Ketika mendatangi lokasi, pemilik rumah tidak berada di tempat, namun penampakan kondisi rumah di lokasi sama persis seperti kondisi rumah milik Anastasia, yakni baru tampak fondasi.
Tiga, rumah milik Maria Fore di Wehasan, Dusun Beikali. Kondisi rumah pun baru sampai tahap fondasi. Mirisnya, penerima manfaat atas nama Maria Fore sudah lebih dahulu meninggal dunia sebelum melihat dan menikmati rumah bantuan dari pemerintah.
Empat, masih di Wehasan, Dusun Beikali, tampak rumah bantuan milik penerima manfaat atas nama Paulus Seran. Kondisinya pun sama, yakni baru sampai tahapan fondasi.
Selain empat unit rumah yang baru sampai tahapan fondasi tersebut, terdapat 3 unit rumah di Desa Kleseleon yang pengerjaannya baru sampai proses pengatapan.
Tiga unit rumah tersebut adalah, satu, rumah milik penerima manfaat atas nama Fransiskus Kiik Asa, di Dusun Beikali.
Ketika mendatangi rumah tersebut pada Minggu sore ini (30/07), tampak pekerja baru mulai memasang atap rumah tersebut. Sayangnya, pemilik rumah tidak berada di tempat sehingga tidak banyak informasi diperoleh sakunar.
Dua, rumah milik penerima manfaat atas nama Monika Seuk di Dusun Beikali,

Tiga, rumah milik penerima manfaat atas nama nenek Frans Dafrosa Seuk. Jaraknya hanya sekitar 20 meter saja dari rumah milik Monika. Sama seperti rumah milik Monika, rumah milik Dafrosa pun baru diatap namun belum sempurna. Kondisi seperti ini pun sudah dibiarkan berbulan-bulan.

Tentang kontraktor yang bertanggung jawab mengerjakan 7 unit rumah yang terkesan jalan ditempat tersebut, para penerima manfaat hanya menyebut satu nama, yakni Yakobus Ungluis, yang juga dikenal penerima manfaat sebagai mantan kepala desa di Kecamatan Wewiku.
Diberitakan sebelumnya, Plt Kalak BPBD Kabupaten Malaka, Rochus Funay Seran mengatakan, berdasarkan koordinasu dengan BNPB, BPBD Malaka diberi waktu hingga 14 Agustus 2023 untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bantuan seroja di Malaka.
Dan ketika melihat foto kondisi rumah yang masih tetap tinggal rangka, Plt Kalak BPBD katakan, bahwa progress pekerjaan seperti ini terancam total lost.*(JoGer)