Scroll untuk baca artikel
Nasional

PPK Proyek Rumah Bantuan Bencana Seroja Di Malaka Diduga Lakukan Pembohongan Publik

1541
×

PPK Proyek Rumah Bantuan Bencana Seroja Di Malaka Diduga Lakukan Pembohongan Publik

Sebarkan artikel ini

Sakunar — Penjabat Pembuat Komitmen (PPK), Gabriel Seran, yang juga mantan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka diduga sedang melakukan pembohongan publik. 

Dugaan pembohongan publik tersebut dilakukan Gabriel terkait pernyataannya di media massa terkait proyek rumah bantuan seroja yang belum rampung dikerjakan hingga hari ini, Sabtu (29/07/2023).

Dalam pernyataannya yang dipublikasikan beberapa media online, Gabriel mengatakan, sesuai hasik monitoring terdapat 24 unit rumah belum kelar dan dalam proses finishing.

Pernyataan Gabriel ini sangat bertentangan dengan fakta yang ditemukan dilokasi sejauh ini. Fakta yang ditemukan di lokasi sejauh ini, misalnya, di Desa Oanmane, Kecamayan Malaka Barat, ditemukan 6 unit rumah masih dalam bentuk fondasi. Dari 6 unit tersebut, 3 unit fondasi kosong dan 3 unit lain fondasi plus tiang baja riangan.

Pertanyaannya, apakah progress pekerjaan yang demikian ini disebut menuju finishing?

Contoh lain, di Desa Fafoe, Kecamatan Malaka Barat. Penelusuran wartawan, Jumat (28/07), ditemukan 4 unit rumah masih dalam bentuk fondasi dengan hanya ditancapkan tiang. Apakah progress yang demikian ini dinamakan menuju finishing?

Masih di Desa Fafoe, memang ada 1 rumah dalam bentuk rangka tanpa atap. Namun sudah berbulan-bulan rumah ini dibiarkan dalam kondisi seperti ini.

Ada 1 rumah lain di Desa Fafoe sudah diatap namun sudah berbulan-bulan dibiarkan tanpa didinding. Sementara ada 4 unit rumah lain sudah diatap dan didinding. Jika 4 rumah ini dikatakan menuju finishing, maka dapat dipahami. Tetapi 6 unit lain di Desa Fafoe agak mustahil jika dikatakan menuju finishing.

Contoh di dua desa di Malaka Barat ini sudah bisa mementahkan pernyataan mantan Kalak BPBD, yang juga PPK Proyek Rumah Bantuan Seroja di Kabupaten Malaka bahwa rumah-rumah yang belum rampung sedang menuju finising.

Pernyataan lain dari PPK soal kendala cuaca ekstrem juga dinilai mengada-ada. Pasalnya sudah berbulan-bulan proyek rumah seroja di Malaka dibiarkan dalam kondisi seperti ini.

Lebih menarik lagi, disamping rumah yang belum selesai dikerjakan, ternyata berdiri tegak rumah bantuan lain yang sudah rampung dikerjakan. Pertanyaannya, apakah cuaca ekstrem hanya berlaku bagi sebeleh rumah yang belum selesai dikerjakan?

Terkait ini, PPK Proyek rumah bantuan bencana Seroja, Gabriel Seran belum berhasil dikonfirmasi wartawan.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *