Sakunar — Telah disinggung pada 2 bagian terdahulu dari tulisan ini tentang UD Moris Diak sebagai pemegang hak merek brand beras Nona Malaka.
Fakta ini, mungkin melahirkan sejumlah pertanyaan bagi publik, mengingat propaganda yang disampaikan lewat beberapa media, bahwasanya kehadiran brand beras Nona Malaka dipandang sebagai keberhasilan Pemda Malaka dibawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati Dr. Simon Nahak dan Louis Lucky Taolin.
Pertanyaan-pertanyaan yang (mungkin) ada dibenak publik adalah, misalnya, apa itu UD Moris Diak? Siapa Pemilik UD Moris Diak? Apa kaitan UD Moris Diak dengan Pemda Malaka?
Dalam perjalanan investigatif ini, tim wartawan mendiskusikan beberapa pertanyaan tersebut bersama Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran di Besikama, Jumat (30/06/2023).
Dalam diskusi tersebut, Kepala Dinas Pertanian katakan, bahwa untuk mewujudkan brand beras Nona Malaka, Pemda Malaka kemudian menunjuk UD Moris Diak sebagai offtaker.
Dari beberapa literatur yang kami temukan, offtaker adalah perusahaan negara atau swasta yang ditunjuk pemerintah menjadi penjamin komoditas hasil kelompok tani. Offtaker ini juga biasanya bertindak sebagai pihak yang menghubungkan komoditas petani ke pasar yang lebih besar.
Kembali ke point kita, Pemda Malaka menunjuk UD Moris Diak yang sebagai offtaker brand beras Nona Malaka. Apa dan siapa UD Moris Diak?
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran menjelaskan, UD Moris Diak bukan milik perorangan. Bahwa UD Moris Diak adalah milik kelompok tani (Poktan) Moris Diak di Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah.
Poktan Moris Diak ini, yang kemudian difasilitasi Pemda Malaka untuk memproduksi beras brand Nona Malaka, termasuk hibah peralatan produksi.
Jadi, dapat dipertegas disini, bahwa UD Moris Diak bukan milik perorangan, tetapi milik kelompok tani. Maka dapat dibenarkan jika UD Moris Diak mendapat bantuan hibah dari Pemda Malaka.
Lalu bagaimana posisi Pemda Malaka dalam managemen brand beras Nona Malaka?
Sudah disinggung pada bagian terdahulu, Kadis Pertanian menjelaskan bahwa Pemda Malaka tidak memiliki hubungan dengan manajemen brand beras Nona Malaka. Bahwa posisi Pemda Malaka hanya sebatas perjanjian kerja sama (PKS), dimana salah satu pointnya adalah Pemda Malaka memberikan kewenangan kepada UD Moris Diak untuk membeli hasil produksi padi para petani yang diintervensi Pemda Malaka dengan harga wajar.
Kadis Pertanian mengaku, Pemda Malaka tidak mengintervensi manajemen UD Moris Diak dalam hal modal usaha (modal untuk membeli gabah dan memproduksi menjadi beras, yang kemudian dilempar ke pasaran dalam bentuk kemasan Nona Malaka).
Maka, dengan sendirinya dapat dipastikan, Pemda Malaka tidak mengambil keuntungan apa-apa dari produksi beras Nona Malaka.
Penjelasan Kadis Pertanian ini menjawab pertanyaan, apakah ada profit atau keuntungan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Malaka dari brand beras Nona Malaka.
Bagaimana sederhananya relasi UD Moris Diak dan Pemda Malaka dalam managemen brand beras Nona Malaka?
Kadis Pertanian menjelaskan, Pemda Malaka mengintervensi petani lahan basah melalui pengolahan lahan, penyediaan bibit, pupuk dan pendampingan. Harapannya, produktivitas petani Malaka dapat meningkat.
Sementara, peran UD Moris Diak mulai tampak ketika para petani mulai panen. UD Moris Diak mengumpulkan (baca: membeli) separuh hasil produksi para petani, kemudian mengolah menjadi beras dan mengemas dan menjual ke pasar dalam bentuk brand Nona Malaka.
Dalam hal membeli gabah, mengolah dan menjual beras Nona Malaka ini, UD Moris Diak punya kewenangan mutlak. Meminjam kata-kata Kadis Pertanian, Pemda tidak mencampuri urusan bisnis UD Moris Diak.
Persoalan berikut yang tak kalah menarik adalah, bagaimana peran Pemda Malaka dalam mengatur harga beras Nona Malaka di pasaran? Jika Pemda Malaka mengatur agar UD Moris Diak selaku Offtaker membeli gabah dari petani dengan harga tinggi, apakah Pemda Malaka punya kekuatan untuk menekan UD Moris Diak untuk menjual beras Nona Malaka dengan harga dibawah brand lain? Berapa harga beras Nona Malaka di pasaran saat ini dan bagaimana perbandingannya dengan harga brand lain?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan terjawab pada bagian-bagian berikut dari tulisan investigatif ini.*(JoGer/NBS – bersambung ke bagian 4)