Sakunar.com — Kasus kapal ikan milik kelompok nelayan di Desa Badarai, Kecamatan Wewiku – Malaka yang menghilang secara misterius ikut menyeret 2 nama lain selain Sekretaris kelompok berinisial JT.
JT diduga dengan kuat bekerjasama dengan beberapa oknum lain selain anggota kelompok Sorun Tolu untuk menghilangkan kapal ikan hasil bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka itu.
Oknum yang diduga terlibat langsung dalam kasus hilangnya perahu kelompok itu masing masing berinisial OM dan YL.
Menurut keterangan yang dihimpun Sakunar.com, Bantuan perahu kapal nelayan bagi kelompok sorun Tolu di klaim hilang akibat ombak besar menghantamnya.
Alhasil, kapal tersebut kemudian dikabarkan hilang (tenggelam) secara misterius sejak minggu (22/01/2023) sekira pukul 06.00 wita Versi cerita dari JT, sebagaimana informasi yang diperoleh Sakunar dari berbagai sumber.
Ketua kelompok Yanuarius seran kemudian menguraikan, dirinya tidak tahu menahu cerita JT dan kedua temannya OM dan YL tentang tengelamnya perahu tersebut. Kendati demikian, dirinya tidak yakin terhadap cerita yang dilontarkan oleh JT.
Dijelaskan, sejak pengadaan perahu tersebut, Yanuarius sebagai Ketua maupun anggota kelompok lainnya tidak terlibat dalam kegiatan nelayan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan dari awal dibentuknya kelompok Sorun Tolu.
Lanjut Yan menjelaskan Sekretaris kelompok JT secara mandiri yang mengelola kapal nelayan tersebut selama beberapa bulan lamanya, hingga pada akhirnya perahu kelompok Sorun Tolu di kakabarkan tengelam olehnya.
Anehnya lagi, pada saat kapal tersebut diinformasikan hilang, JT sedang tidak bersama salah satu anggota kelompok Sorun Tolu. Akan tetapi, bersama orang lain yang notabene bukan merupakan anggota kelompok.
Diberitakan sebelumnya oleh Sakunar.com “Kapal Yang Hilang Di Badarai, Kadis Ketapang dan Perikanan Malaka Buka Suara”
Sakunar.com — Kepala dinas ketahanan pangan dan perikanan kabupaten Malaka, drh. Fofinus Seran angkat bicara terkait dengan Informasi kapal milik kelompok nelayan Sorun Tolu yang hilang secara misterius di dusun Uma Tasi, Desa Badarai, Kecamatan Wewiku – Kabupaten Malaka.
Kadis Rofinus ketika dimintai komentarnya soal informasi tersebut kepada awak media ini mengatakan
Kalau kapal hilang atau tenggelam seperti diinformasikan, Harus buat kronologis nya Meliputi Siapa yg pakai waktu itu? kapan hilangnya? dimana hilangnya kapal tersebut, dan Bagaimana kerjadiannya kehilangan itu
“Harus dijelaskan dan di kronologikan oleh yang bersangkutan supaya bisa dibuat berita Acaranya”, Terang Kadis Ketapang dan Perikanan Malaka Itu, Ketika dijumpai di Gedung DPRD Malaka saat menghadiri undangan sidang RDP pada (03/03/2023).
Lebih lanjut dijelaskan Rofinus, Berita kehilangan itu harus bisa dijelaskan secara detail oleh si pemakai waktu itu Supaya dibuat Berita acaranya.
Menurut Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka itu bahwa “Kalau tidak bisa dijelaskan, berarti kapal masih ada di tangan yang pakai waktu itu”, Ucapnya.
Ketika ditanyai wartawan apakah informasi kehilangan itu sudah dilaporkan kepada Dinas, Kadis Rofinus menyampaikan bahwa dirinya akan segera cek.
“Saya cek dulu. Karena sebelumnya saya pernah perintahkan untuk data semua bantuan dari DKPP.”, Tutupnya*(NBS).